KOMPAS.com - Kaktus adalah tanaman berduri yang memiliki bentuk unik dan biasanya tumbuh di tempat-tempat kering seperti padang pasir.
Meski demikian, sebagaimana dikutip dari laman PBS, kaktus sebenarnya tidak hanya ditemukan di gurun saja.
Ada sekitar 1.500 spesies kaktus yang bisa ditemukan di seluruh dunia, mulai dari pegunungan yang dingin hingga wilayah hutan hujan tropis.
Tubuh kaktus didesain untuk bertahan dengan baik di lingkungan yang kering seperti padang pasir saat tumbuhan lain tak sanggup bertahan.
Lantas, bagaimana cara adaptasi kaktus hingga membuatnya bisa bertahan di lingkungannya yang kering?
Baca juga: Waktu Tepat Repotting Kaktus
Dikutip dari Smart Garden Guide, kaktus memiliki banyak adaptasi anatomi dan perilaku untuk menyerap dan menyimpan air sehingga mencegahnya kehilangan air.
Selain itu kaktus mampu bertahan karena bisa melindungi diri dari predator, membatasi kerusakan diri akibat sinar Matahari, serta menghemat energi.
Berikut ini beberapa bagian tumbuhan kaktus yang membuatnya bisa beradaptasi dengan lingkungan, sebagaimana dikutip dari BBC:
Baca juga: 14 Tanaman Pengusir Nyamuk, Bisa Ditanam di Sekitar Rumah
Kebanyakan kaktus gurun memiliki sistem akar dangkal yang tersebar luas di dekat permukaan tanah.
Selain itu beberapa kaktus juga memiliki akar tunggang yang bisa mengikat tanaman dan menyimpan air.
Sistem perakaran pada kaktus memungkinkannya menyerap air sebanyak mungkin saat hujan dan mendapatkan air dari kabut atau embun pagi.
Kaktus juga memiliki bulu akar sementara yang tumbuh saat hujan. Rambut akar ini akan meningkatkan luas permukaan sistem akar untuk mencegah kehilangan air.
Saat suasana kering, bulu akar tak diperlukan lagi sehingga bulu-bulu akar mati untuk mencegah hilangnya air kembali ke dalam tanah.
Namun bagian yang paling berperan bagi kaktus dalam menyimpan air adalah bagian batangnya.
Lapisan korteks pada kaktus berfungsi sebagai reservoir air dan tempat dinding sel-sel penahan air berada.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.