Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Kartel Narkoba Ekuador Dikubur Bersama Banyak Senjata, Jadi Bekal Perlindungan di Akhirat

Kompas.com - 24/09/2023, 11:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penampakan peti mati bos kartel narkoba asal Ekuador, Julian Sevillano yang penuh dengan senjata api, menghiasi lini masa media sosial X (dulu Twitter).

Pemandangan tersebut diunggah oleh akun @Funnynewshub, Rabu (20/9/2023). Foto serupa turut diunggah di akun @kegblgnunfaedh pada Sabtu (24/9/2023) malam.

"Bos Kartel di Ekuador minta dikubur pakai senjata agar siap hadapi siksa kubur," tulis unggahan.

Hingga Minggu (24/9/2023) pagi, unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 1,1 juta tayangan, 12.900 suka, dan 2.200 repost dari pengguna X.

Lantas, bagaimana ceritanya?

Baca juga: Buronan Eks Perwira Polisi Militer Brasil yang Dihukum 275 Tahun Penjara Berhasil Ditangkap


Kronologi tewasnya bos kartel narkoba Ekuador

Dilansir dari New York Post, Selasa (19/9/2023), Julian Sevillano alias El Fatal (39) merupakan pemimpin Los Fatales, sebuah geng kriminal di Ekuador.

Los Fatales disebut bersekutu dengan Los Choneros, kartel narkoba yang beroperasi dari Kota Chone di Provinsi Manabi, Ekuador.

Dia meninggal bersama putrinya yang berusia 20 tahun saat tengah mencuci mobil di Mocache, Provinsi Los Rios, pada Rabu (13/9/2023).

Keduanya tewas dengan lusinan luka tembak setelah tiba-tiba disergap oleh sekelompok orang bersenjata yang diduga merupakan saingannya.

Dilaporkan media lokal El Universo, Rabu, seorang saksi mengatakan bahwa pria dengan senjata senapan menembak Sevillano, putrinya, serta pengawal yang mendampingi.

Tampaknya, kelompok saingan Los Fatales itu telah melacak pergerakan Sevillano sebelum hari pembunuhan.

"Sepertinya mereka mengikuti gerak-geriknya, Julian selalu datang untuk mencuci mobil di pagi hari, musuh-musuhnya memanfaatkan hal itu," kata saksi yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, saksi lain mengungkapkan, kelompok yang membunuh Sevillano semula mengendarai sepeda motor.

Namun, mereka kemudian berjalan kaki ke tempat cuci mobil, kemungkinan agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Baca juga: Penampakan Sosok Fredy Pratama di Situs Interpol, Gembong Narkotika yang Diburu Tiga Negara

"Bekal" untuk membela diri di akhirat

Tak lama setelah insiden mengerikan tersebut, anggota Unit Kematian Kekerasan tiba di tempat kejadian perkara (TKP) untuk penyelidikan.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Mengenal Mycoplasma, Bakteri yang Disebut Jadi Penyebab Kasus Pneumonia Misterius di China

Mengenal Mycoplasma, Bakteri yang Disebut Jadi Penyebab Kasus Pneumonia Misterius di China

Tren
Jarang Diketahui, Ini 8 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Daun Mangga

Jarang Diketahui, Ini 8 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Daun Mangga

Tren
Link dan Cara Cek Hasil Seleksi Administrasi PLD Kemendesa 2023

Link dan Cara Cek Hasil Seleksi Administrasi PLD Kemendesa 2023

Tren
Sengkarut, Investigasi yang Menguak Sisi Tergelap Manusia

Sengkarut, Investigasi yang Menguak Sisi Tergelap Manusia

Tren
Bisakah Penumpang Kereta Ekonomi Pilih Kursi yang Tidak Hadap Mundur?

Bisakah Penumpang Kereta Ekonomi Pilih Kursi yang Tidak Hadap Mundur?

Tren
Mengenal Negara-negara Transkontinental yang Wilayahnya Ada di Dua atau Lebih Benua

Mengenal Negara-negara Transkontinental yang Wilayahnya Ada di Dua atau Lebih Benua

Tren
Cara Cek Data DTKS Sudah Terdaftar atau Belum agar Dapat Bansos

Cara Cek Data DTKS Sudah Terdaftar atau Belum agar Dapat Bansos

Tren
Fenomena 'Full-Time Children' di China, Anak Muda Pilih Tidak Kerja tapi Digaji Orangtua

Fenomena "Full-Time Children" di China, Anak Muda Pilih Tidak Kerja tapi Digaji Orangtua

Tren
Sebabkan RS Penuh, Ini Dugaan Penyebab Pneumonia Misterius di China

Sebabkan RS Penuh, Ini Dugaan Penyebab Pneumonia Misterius di China

Tren
Ramai soal Standar Ganteng Tergantung Zaman, Sosiolog: Produk Sosial dan Budaya Masyarakat

Ramai soal Standar Ganteng Tergantung Zaman, Sosiolog: Produk Sosial dan Budaya Masyarakat

Tren
Gmail dan Akun Google yang Tak Aktif Akan Dihapus pada 1 Desember 2023

Gmail dan Akun Google yang Tak Aktif Akan Dihapus pada 1 Desember 2023

Tren
Cara Daftar Face Recognition Boarding Kereta Api lewat Aplikasi Access by KAI

Cara Daftar Face Recognition Boarding Kereta Api lewat Aplikasi Access by KAI

Tren
AC atau Kipas Angin, Mana yang Lebih Baik bagi Kesehatan? Ini Risetnya

AC atau Kipas Angin, Mana yang Lebih Baik bagi Kesehatan? Ini Risetnya

Tren
Tidak Dianjurkan Resign Kurang dari Setahun Kerja, Ini Risiko dan Cara Aman Melakukannya

Tidak Dianjurkan Resign Kurang dari Setahun Kerja, Ini Risiko dan Cara Aman Melakukannya

Tren
SWDKLLJ Disebut Bisa Dicairkan hingga Rp 50 Juta, Ini Penjelasan Jasa Raharja

SWDKLLJ Disebut Bisa Dicairkan hingga Rp 50 Juta, Ini Penjelasan Jasa Raharja

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com