KOMPAS.com - Grup musik Soegi Bornean memprotes pelayanan maskapai Batik Air usai gitar milik gitarisnya, Aditya Ilyas, pecah saat dimasukkan ke dalam bagasi.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (20/9/2023), peristiwa tersebut terjadi setelah Soegi Bornean terbang dari Bengkulu transit di Jakarta dengan tujuan akhir Semarang.
Dari Bengkulu mereka menumpang pesawat Super Air Jet. Setelah itu, mereka berpindah pesawat ke Batik Air dari Jakarta menuju Semarang.
Namun, setelah tiba di Semarang, mixer box milik Soegi Bornean yang dimasukkan ke bagasi pesawat dalam kondisi terbuka alias copot.
Selain itu, gitar milik Aditya yang dimasukkan ke dalam hardcase dan dibungkus plastik bertanda fragile atau mudah pecah juga dalam keadaan pecah. Ia baru mengetahui hal ini setelah tiba di rumah.
Vokalis Soegi Bornean, Fanny Soegi menuliskan di akun X miliknya, gitar berjenis Taylor 314 yang pecah tersebut harganya mencapai Rp 34.500.000.
Fanny mengaku kesal dengan insiden tersebut.
"RIP Taylor 314, mau bilang 'sudah enggak heran', tapi ya kesal juga ya," ujar Fanny dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Batik Air Kena Teguran Keras Usai Lampu dan AC Pesawat Makassar-Jakarta Mati
RIP Taylor 314, mau bilang "sudah nggak heran", tapi ya kesel juga ya @lionairgroup . Sudah diwrap & diberi sticker "fragile", tapi sepertinya kebiasaan banting membanting dengan keras lebih menyenangkan..
— Fanny Soegi (@fannysoegi) September 19, 2023
Mau sampai kapan bikin ketar-ketir? pic.twitter.com/3DZFZjd1Ht
Pecahnya gitar milik Adit saat menumpang Batik Air dari Jakarta menuju Semarang sempat diunggah Fanny ke akun X pribadinya @fannysoegi, Selasa (19/9/2023).
Soal insiden tersebut, Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro menyampaikan bahwa layanan penanganan bagasi atau lost and found maskapai tidak menerima laporan soal rusaknya gitar milik Adit.
Ia menjelaskan, insiden terjadi pada penerbangan dari Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu transit di Bandara Sokearno-Hatta, Tangerang, menuju tujuan akhir Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang pada Senin (18/9/2023).
Meski begitu, Batik Air bersama pihak terkait tetap akan mengumpulkan data dan informasi termasuk CCTV untuk menelurusi tersebut.
Penelusuran akan dilakukan dari bandara keberangkataan sampai bandara tujuan akhir.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tak mengenakkan yang dialami Soegi Bornean.
"Upaya ini dilakukan agar dapat lebih memahami bentuk ketidaknyamanan yang dihadapi oleh tamu dimaksud," kata Danang kepada Kompas.com, Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Penjelasan Batik Air soal Matinya Lampu dan AC Rute Makassar-Jakarta
Lebih lanjut, Danang mengatakan, Batik Air akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan rekomendasi atau referensi yang akan diperoleh dari hasil penyelidikan.
Soal gitar yang pecah, Danang menyampaikan proses penggantian bagasi akan dilakukan mengikuti regulasi penerbangan yang berlaku.
"Langkah-langkah perbaikan akan diimplementasikan secara tepat guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada tamu," tuturnya.
"Batik Air menghargai setiap masukan dari tamu karena hal ini membantu Batik Air untuk terus berkembang," lanjutnya.
Baca juga: Penjelasan Batik Air soal Penumpang Pecahkan Jendela di Penerbangan Jakarta-Gorontalo
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.