KOMPAS.com - Penjara selama ini memiliki citra yang keras dan menyeramkan. Namun, kondisi berbeda justru terjadi di Norwegia.
Pendekatan yang dilakukan negara itu terhadap peradilan pidana lebih berfokus pada reformasi dibandingkan hukuman berat.
Salah satu penjara di Norwegia yang paling terkenal adalah Bastoy, yang terletak di Pulau Bastoy, sekitar 122 kilometer dari ibu kota negara.
Dikutip dari Forbes, penjara Bastoy terdiri dari 80 bangunan, pantai, lahan pertanian, dan hutan, serta tidak memiliki pagar.
Ini merupakan rumah bagi lebih dari 100 narapidana laki-laki yang menjalani hukuman karena pembunuhan, pemerkosaan, dan pelanggaran terkait narkoba.
Namun dari sekitar 70 staf, hanya segelintir penjaga tak bersenjata yang menginap.
Baca juga: Lucy Letby, Perawat yang Bunuh 7 Bayi di Inggris, Ajukan Banding atas Penjara Seumur Hidup
Narapidana di Bastoy tinggal di sebuah kabin kayu sederhana, lengkap dengan perabotan nyaman dan televisi.
Dengan perlengkapan seperti itu, tak heran jika penjara Bastoy kerap dijuluki sebagai penjara paling indah dan nyaman di dunia.
Para narapidana menghabiskan hari-hari mereka bekerja di pertanian pulau atau berlatih untuk perdagangan baru.
Fasilitas lainnya termasuk perpustakaan dan gereja, namun para narapidana lebih didorong untuk secara aktif menghabiskan waktu luang mereka di luar ruangan.
Menariknya, penjara ini juga mengizinkan beberapa pengunjung untuk menginap selama akhir pekan di apartemen khusus pengunjung.
Baca juga: Baru Bebas Jalani Vonis 12 Tahun Penjara, Pria Ini Ditangkap Lagi Usai Edarkan Sabu
Satu-satunya peraturan yang tegas adalah bahwa narapidana diharuskan bekerja.
Nantinya, mereka akan menerima imbalan gaji yang dapat dibelanjakan di toko penjara.
Dikutip dari All Thats Interisting, narapidana akan mendapatkan penghasilan sekitar 8 dollar AS atau sekitar Rp 122.000 per hari dari pekerjaannya.
Pekerjaan itu termasuk menanam bahan makanan, merawat kuda, memperbaiki sepeda, mengerjakan kayu, dan memelihara fasilitas Pulau Bastoy.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.