KOMPAS.com - Kuliner yang berasal dari street food atau makanan kaki lima di India menarik perhatian warganet.
Sejumlah unggahan yang memperlihatkan kuliner dan cara penyajian makanan street food dari India, viral di media sosial seperti TikTok, Twitter, dan Instagram.
Penjual memasak makanan tanpa memakai sarung tangan, menerima uang dengan tangan yang sama dan membiarkannya tergeletak di tempat terbuka.
Sebagian warganet menilai, video penjual street food di India tersebut terlihat kurang menjaga kebersihan dan higienitasnya.
breakvast kesukaan orangorang yang makan buburnya diaduk
— ØTöNGKØiL (@0tk0il) September 16, 2023
.
itu buah apaya yang buletbulet pic.twitter.com/X3jmKVAbjh
Info Kuliner
— Agus Susanto IV (@cobeh2022) August 9, 2023
Es Campur India
Selamat Menikmati pic.twitter.com/EtbhDFtpuR
Lalu, benarkah jajanan pinggir jalan di India jorok sehingga tidak disarankan bagi turis untuk makan di sana?
Baca juga: Banyak Orang India Jadi CEO Perusahaan Top Dunia, Apa Sebabnya?
Dikutip dari Hindustan Times (4/5/2007), Kementerian Pertanian India pada saat itu mengungkapkan sebanyak 85 persen makanan terkontaminasi ditemukan pada jajanan kaki lima Kolkata dan daerah lain di India.
Komite juga menyatakan jajanan kaki lima di India tidak mengutamakan kebersihan dan keamanan.
Sementara itu, Asosiasi Kesehatan Masyarakat setempat menyebut hanya 53 persen orang India mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar.
Sebanyak 38 persen cuci tangan sebelum makan dan hanya 30 persen yang cuci tangan sebelum memasak.
Akibatnya, bakteri E-coli, salmonella, shigella, staphylococcus aureus, dan pseudomonas berpotensi terkontaminasi dalam makanan.
Bakteri ini dapat memicu masalah pencernaan, seperti diare, tipus, keracunan makanan, infeksi saluran kemih, dan pneumonia.
Di sisi lain, pedagang kaki lima yang harus bersaing mencari konsumen dari restauran kesulitan menerapkan kebersihan dalam makanan jualannya.
Penelitian yang dibuat oleh Hygiene Council dan Reckitt Benckiser, dikutip dari The Hindu Business Line (15/11/2012), mengungkapkan kain yang digunakan mengelap kotoran saat memasak sebagai benda terkotor.
Sementara, telenan, pisau, serta buah dan sayur yang tidak dicuci juga termasuk barang yang kotor bahkan berpotensi terkontaminasi.
Kondisi tersebut disayangkan karena pemerintah India melihat jajanan kaki lima sebagai makanan lokal dan eksotik yang bisa menjadi daya tarik wisata.
Baca juga: Beredar Kabar India Akan Ganti Nama Jadi Bharat, Apa Alasannya?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.