Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babinsa Cukur Puluhan Siswa SMP di Purwakarta, Pengamat: Tidak Berhak!

Kompas.com - 08/09/2023, 18:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Bukan era Dwifungsi ABRI"

Selain itu, pihak sekolah juga dinilai salah membiarkan pihak luar melakukan kekerasan terhadap siswa. Sebab menurutnya, tugas sekolah menciptakan lingkungan yang aman.

"Misalkan ada pihak-pihak lain yang ingin berbuat kekerasan terhadap anak-anak kita di sekolah dengan alasan mendidik karena paham-paham tertentu yang ingin dijejalkan, apakah sekolah boleh memfasilitasi? Ini bukan era dwifungsi ABRI," jelas dia.

Menurutnya, peristiwa tersebut juga menunjukkan para pendidik yang tidak paham psikologi pendidikan dan tidak paham usia perkembangan anak.

Sebab usia remaja adalah usia di mana anak-anak mencari jati diri, sangat peduli dengan penampilan, sering tidak percaya diri dengan penampilan, bahkan terkadang berusaha menutupi wajah dengan rambut.

Pembotakan tanpa persetujuan siswa dan orangtua dinilai dapat mencederai proses pengembangan diri remaja.

"Saya rasa yang banyak terjadi belakangan intinya bukan untuk mendidik mental baja," kata dia. 

Baca juga: Ramai soal Babinsa di Sumsel Gagalkan Pembajakan Kapal Pengangkut BBM, Begini Kronologinya

Babinsa bisa dilaporkan

Sementara menurut pengamat pendidikan sekaligus pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI) Satria Dharma, Babinsa tersebut harus dilaporkan ke polisi militer (Pomdam) agar dihukum dengan keras karena melakukan tindakan sewenang-wenang di lingkungan sekolah.

"Dia harus ditindak dengan tegas atas perbuatan sewenang-wenangnya tersebut. Perbuatannya tersebut sama sekali di luar tugas dan kewenangannya," kata Satria. 

Selain itu, menurutnya, kepala sekolah dan guru juga harus dipanggil dan diberi pembinaan agar paham tugas dan wewenangnya.

"Mereka seharusnya melindungi siswa mereka dari perbuatan sewenang-wenang dari siapa pun apalagi itu terjadi di jam sekolah dan oleh pihak yang sama sekali tidak berwenang melakukan pembinaan pada siswa," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com