Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Batas Aman Minum Kopi dan Teh dalam Satu Hari?

Kompas.com - 16/08/2023, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kafein adalah salah satu stimulan yang kandungannya banyak dijumpai di dalam minuman teh atau pun kopi.

Diketahui, kafein dapat meningkatkan suasana hati, metabolisme, kinerja mental dan fisik, serta mengurangi risiko penyakit serius seperti demensia, alzheimer, penyakit jantung, dan kanker.

Untuk alasan itu, beberapa orang bahkan selalu mengikutsertakan teh atau pun kopi untuk menemani kegiatan mereka, mulai dari bangun tidur, kerja, hingga santai di sore hari.

Meskipun teh dan kopi mengandung segudang manfaat kesehatan, namun seperti yang diketahui bahwa apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan pasti tidak akan menghasilkan dampak yang baik.

Lantas, berapa jumlah aman minum teh dan kopi setiap harinya?

Baca juga: Minum Kopi Setiap Hari Dikaitkan dengan Umur Panjang, Benarkah?

Batas minum teh dan kopi setiap hari

Dilansir dari firstpost, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengeluarkan panduan dan rekomendasi agar seseorang tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per harinya.

Menurut FAO, lebih dari 200 mg kafein dalam sehari dapat menyebabkan kegelisahan dan kecemasan, terutama pada mereka yang bukan konsumen reguler.

Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menetapkan batas konsumsi sebanyak 400 mg kafein per hari.

Disebutkan jika mengkonsumsi kafein di atas batas itu, efeknya dapat merugikan tubuh karena minuman berkafein merangsang sistem saraf pusat secara langsung sehingga meningkatkan tekanan darah dan ketergantungan.

Kendati demikian, jumlah kafein bervariasi tergantung pada minumannya.

Pada 250 ml kopi yang diseduh secara kasar, akan mengandung 70-140 mg kafein, sedangkan secangkir teh yang sama mungkin mengandung 22-40 mg kafein.

Baca juga: Penggemar Kopi, Kenali Beberapa Efek Kafein pada Tubuh Berikut Ini

Batas asupan kafein berubah sesuai dengan usia

Masih dari sumber yang sama, batas asupan kafein yang disarankan berubah sesuai dengan tahap kehidupan seseorang.

Untuk mereka yang berusia 20-30 tahunan dan dalam kondisi bugar, mereka mungkin bisa menikmati beberapa gelas espresso setiap hari.

Kemudian, jika Anda lebih tua, hamil, atau menyusui, cobalah untuk mengurangi jumlah kafein yang dikonsumsi dalam sehari.

Namun yang perlu diingat bahwa kafein merupakan diuretik yang kuat yang mungkin bisa menyebabkan Anda sering buang air kecil setelahnya.

Baca juga: 5 Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Kafein, Apa Saja?

Efek samping terlalu banyak konsumsi kafein

Meskipun teh dan kopi dikenal akan manfaatnya yang beragam, namun terdapat efek samping yang bisa Anda alami ketika mengonsumsinya dalam jumlah berlebih.

Dikutip dari Healthline dan Kompas.com (8/3/2023), berikut beberapa efek samping terlalu banyak konsumsi kafein:

  1. Anda perlu menghindari minum kafein di larut malam, karena dapat mengganggu tidur.
  2. Minum terlalu banyak kafein, baik itu teh atau kopi dapat menyebabkan dehidrasi, noda pada gigi, beberapa masalah pencernaan. Untuk mengatasinya, Anda harus minum minuman berkafein secukupnya dan minum banyak air putih.
  3. Baik kopi maupun teh mengandung tanin, senyawa yang tidak memungkinkan penyerapan zat besi dengan baik di dalam perut. Untuk menghindari hal ini, batasi minum teh atau kopi setidaknya satu jam sebelum dan sesudah makan.
  4. Kecanduan adalah hal lain yang harus diwaspadai. Kafein yang berlimpah dalam kopi dan teh dapat menyebabkan ketergantungan psikologis dengan menginduksi sistem saraf pusat.
  5. Beberapa orang lebih sensitif terhadap kafein dan dapat mengalami jantung berdebar.

Selain itu, minum kopi juga telah terbukti meningkatkan tekanan darah.

Kendati demikian, efek ini biasanya bersifat sementara dan akan berkurang seiring berjalannya waktu jika Anda minum minuman berkafein secara teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com