Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Video Kucing Bermain Kodok, Dokter Ungkap Bahayanya

Kompas.com - 24/06/2023, 15:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Yang pada masih bilang tergantung jenis kodoknya apalah-apalah itu, kenapa sih susah banget untuk melakukan pencegahan," ungkapnya.

"Daripada ngide untuk cobain karena penasaran sampai bikin hewannya 'bersahabat' sama kodok, katak, amfibi lain, sehingga kontak pun bisa terjadi," sambung Jami.

Baca juga: Ramai soal Kucing Jadi Galak Setelah Sterilisasi, Apa Penyebabnya?

Awasi hewan peliharaan dari satwa liar

Selain amfibi, Jami turut menerangkan bahwa satwa liar lain seperti reptil, termasuk kadal, juga patut diwaspadai.

Pasalnya, kulit reptil dapat membawa Salmonella, bakteri penyebab infeksi pada saluran usus.

Jami melanjutkan, satwa-satwa liar hasil buruan kucing atau anjing juga masih dalam kondisi raw atau mentah.

Artinya, satwa-satwa itu pasti membawa patogen yang dapat membahayakan kesehatan hewan peliharaan dan pemiliknya.

"Maka sebaiknya selalu awasi hewan peliharaan di rumah dari satwa-satwa liar kecil yang berkeliaran di sekitar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com