Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dikeluhkan Terlalu Dingin, Apakah Penumpang KA Bisa Minta Suhu AC Dinaikkan?

Kompas.com - 16/06/2023, 10:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penumpang kereta api (KA) kerap mengeluhkan pengaturan penyejuk udara (AC) gerbong kereta yang terlalu dingin.

Keluhan itu santer disampaikan melalui platform media sosial, Twitter.

"Betul, selalu dingin, sy kalo ke jkt masalahnya selalu itu, pernah komplain ke petugas direspon dgn ramah tapi tetep dingin. kyknya asal dinyalain gak diatur suhu yg ideal, idealnya itu sejuk ya kalo dingin org kedinginan," ucap akun ini

"Tapi emang bener sih dingin bgt apalagi yg kelas ekonomi kursi tegak, dinginnya ga umum udh lengan panjang aja ga cukup harus jaketan," kata akun lain. 

Kendati demikian, beberapa warganet justru mengatakan hal yang sebaliknya. Mereka menilai bahwa suhu di dalam gerbong malah terkadang tidak cukup dingin.

"Kyknya soalan suhu AC kereta ini beda beda mas, seringnya sy naik argo malah lepas jaket karena sumuk," kata warganet ini.

"Saya kalau naik Argo Muria selalu kedinginan tapi kalau naik Sindoro tidak.. memang agak tidak standard setelan ACnya," tutur pengguna Twitter lainnya.

Lantas, bagaimana pihak KAI menyikapi keluhan tersebut?

Baca juga: Viral, Video Sopir Angkot Marah ke Petugas Jaga Palang Gara-gara Terjebak di Tengah Perlintasan, Ini Penjelasan KAI


Suhu ternyaman penumpang

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, penetapan suhu AC di kereta api sudah disesuaikan dengan kenyamanan penumpang.

"Suhu rata-rata AC kereta api yaitu 20 hingga 24 derajat celsius," kata Joni, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/6/2023).

Suhu tersebut dianggap KAI sebagai suhu ternyaman bagi sebagian besar penumpang kereta.

Kendati demikian, pihak KAI tidak menutup kemungkinan akan menyesuaikan suhu AC kereta api apabila dirasa terlalu dingin bagi beberapa penumpang.

"Pelanggan yang merasa kedinginan dapat meminta petugas menaikkan suhu AC," kata dia.

Mereka dapat melaporkan keluhan itu kepada kondektur atau kru KA lainnya.

Namun, Joni menambahkan, penyesuaian suhu AC hanya bisa dilakukan sebatas sekitar 24 derajat celsius demi kenyamanan bersama para pelanggan.

"KAI berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan agar terus menjadikan kereta api sebagai transportasi pilihan yang aman, nyaman, dan sehat," kata Joni.

Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Api Sawunggalih, Jakarta-Kutoarjo PP

Penggunaan AC di kereta api

Sejarah penggunaan AC di kereta api sendiri pertama kali diterapkan di kereta Bima.

Pada periode 1980-an itu, mulai dilakukan transformasi dan digitalisasi dalam perkeretaapian Indonesia.

Digitalisasi mulai dirintis saat peluncuran lokomotif BB204 di Sumatera Barat.

Dilansir dari buku Sejarah Indonesia (2019), penggunaan AC juga diterapkan pada kereta api ekonomi.

Kereta api ekonomi dengan AC pertama kali dirintis oleh kereta Bogowonto.

Hingga saat ini, penggunaan AC di kereta api menjadi hal yang krusial karena menciptakan kenyamanan bagi penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com