Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch N Kurniawan
Dosen

Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University | Praktisi Kehumasan | Mantan Jurnalis Energi, Lingkungan, Olahraga

Putri Ariani dan Mario Dandy, Dua Wajah Berbeda Gen Z

Kompas.com - 13/06/2023, 11:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, jumlah penyandang disabilitas Indonesia saat mencapai 22,5 juta jiwa, dan hanya 7,6 juta dari total 17 juta penyandang disabilitas usia produktif yang bekerja.

Indonesia juga masih menempati peringkat 115 (nilai=26,5 dari maksimal 100) dalam pelaksanaan pembangunan inklusif yang berfokus pada kesetaraan ras/etnis, agama, gender dan disabilitas pada ranah politik, kekerasan di luar kelompok, ketimpangan pendapatan, tingkat penahanan, kebijakan imigrasi dan pengungsi.

Peringkat Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara maju seperti, Belanda, Selandia Baru, Swedia. Di ASEAN, peringkat Indonesia masih di bawah Filipina, Vietnam, Singapura, dan Thailand namun masih di atas Malaysia dan Myanmar, menurut Inclusiveness Index 2020.

Data tersebut mengindikasikan masih banyak hal yang harus dibenahi untuk memenuhi hak - hak penyandang disabilitas di usia anak-anak, produktif, dan lanjut usia terutama tentang kesempatan mendapatkan pendidikan, pekerjaan, akses ke fasilitas umum ataupun akses informasi bagi penyandang disabilitas.

Perlu edukasi yang konsisten juga untuk mengubah kebiasaan umum yang memandang penyandang disabilitas dengan kacamata kasihan dan beban, menjadi kebiasaan untuk respek terhadap kompetensi mereka.

Pesan kedua yang tidak kalah penting dari prestasi Putri adalah mengenai pendekatan apa yang terbaik dalam mendidik anak Gen Z - khususnya anak penyandang disabilitas - yang notabene adalah generasi yang akrab dengan dunia digital, internet dan media sosial.

Bakat besar menyanyi Putri membuat kedua orangtuanya memutuskan untuk pindah dari Riau ke Jogjakarta agar Putri mendapatkan pendidikan yang sesuai bakat dan kebutuhan khususnya.

Keakraban Putri, adik -adik dan orangtuanya sebagai satu keluarga juga kuat, bisa terasa saat Putri bernyanyi bersama dengan ayahnya dan kedua adiknya.

Sang Ibu juga mendukung penuh, intinya mengatakan bahwa anak dengan kebutuhan khusus perlu diberi perhatian penuh, tidak bisa dilakukan sambil bekerja. Dan hasilnya terbukti luar biasa.

Selain perhatian yang besar dari keluarga, harus diakui Putri ini, terlepas dari keterbatasan fisiknya - merupakan representasi Gen Z di kutub positif yang dibentuk utamanya oleh dunia digital, internet, dan media sosial.

Karakter tidak minder, tidak takut mengglobal, mengoptimalkan dunia digital dan media sosial, memahami atau menguasai suatu kompetensi dengan cepat, wawasannya sangat luas (terutama tentang musik), fokus ke hal-hal yang disukai, fasih berbahasa Inggris ada semua di dirinya, sehingga boleh dibilang ini adalah berkah bagi dirinya, keluarganya serta tanah airnya Indonesia.

Gabungan antara kekuatan karakter Gen Z dan pendampingan orangtua terutama mengoptimalkan sekolah, dunia digital dan media sosial untuk mengembangkan bakat dan menunjukkan ke publik bakat yang dipunyai, bisa menjadi contoh bagi para orangtua dalam mendidik dan mengembangkan bakat anak Gen Z dan Gen Alpha (lahir tahun 2013 atau sesudahnya).

"Super" Mario

Bertolak belakang dengan Putri yang dikenal karena karyanya yang mendunia dan menginspirasi Gen Z, ulah Mario yang suka pamer kekayaan, pamer kekuasaan, yang berlanjut ke aksi kekerasan ini mewakili perilaku negatif yang bisa jadi dikarenakan adanya pembiaran oleh orangtuanya ataupun pengaruh negatif tren di internet dan media sosial.

Selain kasus Mario, ada juga beberapa Crazy Rich - anak anak muda kaya raya - seperti Donny Salmanan (Gen Z), hingga Wahyu Kenzo (Milenial, lahir 1981-1995), petinggi kepolisian Ferdy Sambo dan istri Putri Candrawati (Gen X, lahir 1965-1980), beberapa pejabat publik di Kementerian Perhubungan, Sekretariat Daerah Riau hingga pejabat kepolisian daerah bersama anak gemar pamer mulai dari kekayaan, kekuasaan hingga membiarkan atau melakukan aksi kekerasan. Ujung dari perilaku itu tidak jauh-jauh dari korupsi ataupun penipuan.

Dimensi kasus-kasus yang bermula dari flexing harta ini begitu luas karena menyangkut pelanggaran etika, pelanggaran hukum hingga menimbulkan krisis reputasi pada institusi publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com