Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Arti Kata "Ajojing" yang Ramai di TikTok? Ini Penjelasan Ahli Bahasa

Kompas.com - 10/06/2023, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata 'ajojing' ramai di TikTok seiring banyaknya warganet yang menggunakan suara latar "Ajojing Ala Ala Ajojing" dalam kontennya.

Musik yang ditampilkan pada lagu tersebut mengusung nuansa khas Sunda dengan tabuhan kendang dan tiupan suling.

Berbagai konten yang menggunakan lagu tersebut sebagai suara latar kemudian menjadi viral, bahkan ditonton sampai jutaan kali.

Salah satunya adalah akun ini yang kontennya sudah diputar sebanyak 21,7 juta kali hingga Jumat (9/6/2023).

"Ajojing alala ajojing," tulis akun tersebut.

Baca juga: Viral, Video Polisi Nyawer Bunga ke Tahanan yang Lomba Nyanyi, Kapolres Madiun: Reaksi Spontanitas

Baca juga: Deretan Negara yang Larang Penggunaan TikTok, Apa Alasannya?

Lantas, apa arti kata ajojing yang banyak digunakan di TikTok?

Arti kata ajojing

Ahli bahasa yang juga Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan Ganjar Harimansyah mengatakan, kata ajojing sebenarnya sudah ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sejak lama.

Dalam KBBI, kata ajojing mempunyai arti dansa dengan gerakan berjingkrak.

"Sinonim dengan kata 'jojing'," kata Ganjar kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

Ia menjelaskan, kata ajojing di dalam KBBI masih digolongkan ke dalam ragam cakapan, yakni ragam bahasa yang digunakan dalam ragam takbaku atau nonformal.

Baca juga: Inilah Arti Kata Babayo, Bahasa Gaul yang Viral gara-gara TikTok

Mulai dipakai pada era 1980-1990

Lebih lanjut, Ganjar menerangkan bahwa kata ajojing mulai dipakai dalam bahasa gaul era 1980-1990-an.

"Konon, kata ini banyak digunakan oleh anak muda penutur bahasa Sunda di Jawa Barat waktu itu," papar Ganjar.

Selain berarti 'berdansa; bergjoget', ia mengatakan bahwa kata tersebut bisa berarti 'bertemu; berkumpul' atau 'jalan-jalan'.

Dalam hal ini, kata ajojing juga populer di kalangan anak muda kota besar bersama kata gaul lainnya, seperti:

  • "Gua atau gue” kata ganti orang dialek Betawi yang berarti ‘saya’ atau ‘aku’. Kata ini berasal dari bahasa Hokkien dialek Xiamen ? góa 'saya'
  • “Lebai” yang berarti ‘berlebih-lebihan dalam mengekspresikan sesuatu; laku lajak"
  • Kata “kece” yang artinya ‘cantik’, atau kata “memble” yang bermakna ‘bodoh; dungu’.

Baca juga: Terungkap, Arti Kata Slebew yang Diviralkan Jeje Citayam Fashion Week

Syarat bahasa daerah diserap ke bahasa Indonesia

Ganjar menjelaskan, ada 4 syarat agar bahasa daerah dapat diserap ke bahasa Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman:

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com