KOMPAS.com - Unggahan foto yang memperlihatkan kulit telapak kaki biksu mengelupas saat melakukan Thudong, ramai di media sosial.
Adapun, Thudong merupakan perjalanan religi yang ditempuh dengan cara berjalan kaki sejauh ribuan kilometer.
Para biksu berjalan kaki dari Thailand untuk menghadiri perayaan Waisak di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (4/6/2023).
Foto telapak kaki biksu mengelupas kemudian mendapat berbagai respons dari warganet usai diunggah akun Instagram ini pada Senin (5/6/2023).
Berikut narasinya:
Luar biasa perjuangan mereka
Perjalanan biksu Thailand yang melakukan ritual thudong atau jalan kaki sepanjang ribuan kilometer dari Nakhon Si Thammarat Thailand hingga Candi Borobudur Magelang memang telah berakhir.
Namun pengorbanan 32 biksu tersebut agar sampai di tujuan untuk puncak perayaan Hari Waisak pada 4 Juni 2023 mendatang benar-benar membuat banyak warganet ngilu. Pasalnya, di media sosial, terlihat beberapa kondisi kaki para biksu yang sangat memprihatinkan.
Kaki yang mereka gunakan untuk berjalan itu terlihat lecet hingga kulitnya tampak terkelupas. Bahkan, salah satu biksu terlihat membantu menjahit kulit kaki bisu lainnya, agar tidak semakin sakit saat digunakan untuk berjalan.
Baca juga: 32 Biksu Lakukan Thudong dari Thailand ke Indonesia, Pulangnya Juga Jalan Kaki?
Baca juga: Sejarah Candi Borobudur, Lokasi Perayaan Hari Raya Waisak 2023
Lantas, apa kata panitia soal foto kulit telapak kaki biksu yang mengelupas saat melakukan Thudong tersebut?
Ketua Thudong Internasional Welly Widadi membenarkan bahwa terdapat biksu yang kulit telapak kakinya mengelupas saat melakukan thudong.
Welly menyampaikan, peristiwa tersebut dialami oleh biksu bernama Nueng dari Thailand.
"Betul. Kakinya pada mengelupas. Kuku juga ada yang lepas," kata Welly kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2023).
Lebih lanjut, Welly membeberkan "rahasia" para biksu yang tetap kuat berjalan kaki meski kulit telapak kakinya mengelupas.
Baca juga: Kisah Perjalanan Siddharta Gautama Menyebarkan Agama Buddha
Ia menjelaskan bahwa para biksu tetap mampu berjalan kaki dan mengatasi rasa sakit dengan mengendalikan pikiran melalui meditasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.