Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Heroik Seorang Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia dari "Zona Kematian" Everest

Kompas.com - 04/06/2023, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gelje Sherpa (30) telah melakukan penyelamatan sangat langka setelah berhasil menolong pendaki asal Malaysia di gunung Everest.

Saat itu, ia sedang memandu kliennya menuju puncak Everest setinggi 8.849 meter pada 18 Mei 2023, dikutip dari Reuters.

Namun, dalam perjalanannya ia melihat pendaki Malaysia berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan di daerah "zona kematian".

Di zona itu, suhu dingin dapat mencapai minus 30 derajat celsius atau lebih rendah.

Menurutnya, ia sempat meyakinkan kliennya untuk menghentikan upaya mencapai puncak Everest dan turun gunung.

"Menyelamatkan satu nyawa lebih penting daripada berdoa di biara," kata Gelje yang merupakan seorang Buddhis taat.

Baca juga: Gunung Everest Mengeluarkan Suara Misterius Setiap Malam, Ahli Ungkap Asal-usulnya

Gelje kemudian menggendong pendaki Malaysia itu sejauh 600 meter dari area Balcony ke South Col selama sekitar enam jam.

Pemandu lainnya bernama Nima Tahi Sherpa bergabung dengannya dalam misi penyelamatan ini.

"Kami membungkus pendaki dengan alas tidur, menyeretnya di atas salju atau menggendongnya secara bergantian ke kamp III," kata Gelje.

Momen ini pun ia abadikan dalam akun Instagram-nya @gelje_sherpa_.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Gelje Sherpa (@gelje_sherpa_)

Baca juga: Mungkinkah Gunung Everest Bisa Tumbuh Lebih Tinggi Lagi?

Helikopter yang menggunakan tali panjang kemudian mengangkatnya dari Camp III setinggi 7.162 meter ke base camp.

Departemen Pariwisata, Bigyan Koirala mengatakan, misi penyelematan di ketinggian itu hampir tak mungkin dilakukan.

"Hampir tidak mungkin menyelematkan pendaki di ketinggian itu. Ini adalah operasi sangat langka," ujarnya, dikutip dari CNN.

Tashi Lakhpa Sherpa dari perusahaan Seven Summit Treks yang menyediakan logistik untuk pendaki Malaysia itu, menolak menyebutkan nama dengan alasan privasi kliennya.

Pendaki itu telah diterbangkan ke Malaysia pada minggu lalu.

Nepal mengeluarkan rekor 478 izin untuk Everest selama musim pendakian Maret hingga Mei tahun ini.

Sedikitnya, 12 pendaki dilaporkan tewas dan 5 lainnya masih hilang di lereng Everest. Ini merupakan jumlah tertinggi selama delapan tahun.

Baca juga: 5 Pendaki Meninggal di Gunung Everest Seminggu Terakhir, Total 9 Orang di Periode April-Mei 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com