KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang mahasiswa diduga dianiaya oleh seniornya, viral setelah dibagikan salah satunya oleh akun Twitter ini, Senin (29/5/2023).
Disebutkan, lokasi penganiayaan di salah satu kampus di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam video tersebut, terlihat seorang laki-laki berpakaian celana hitam dan baju putih dicegat oleh sejumlah orang di sebuah lorong gedung.
Laki-laki yang diduga mahasiwa baru tersebut disudutkan ke dinding, terlihat ketakutan, bahkan diduga dipukul oleh salah satu mahasiswa lainnya.
"Aksi senioritas di dalam kampus kembali terjadi di Makassar, seorang maba menjadi korban pemukulan seniornya," tulis pengunggah.
Hingga Jumat (2/5/2023) pagi, unggahan tersebut tayang sebanyak 285.400 kali, cisukai 2.608 pengguna Twitter, dan dibagikan 1.350 kali.
Aksi Senioritas di dalam Kampus Kembali terjadi di Makassar , seorang Maba menjadi Korban Pemukulan Seniornya pic.twitter.com/4dftny6CoE
— Miss Tweet (@Heraloebss) May 29, 2023
Baca juga: 5 Fakta Hilangnya Mahasiswa Unhas, Sempat Chat Ibu agar Tidak Dicari
Kepala Bagian (Kabag) Humas Universitas Muhammadiyah Makassar Hadi Saputra menjelaskan, dua mahasiswa semester 4 berinisial EA dan AE menjadi aki perundungan seperti dalam video tersebut.
Keduanya menjadi korban perundungan karena melepas spanduk ajakan perang antarkelompok yang terpasang di Lantai 2 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
"Iya (motifnya karena pencopotan spanduk) info yang kami dapatkan seperti itu. Yang buka spanduk EA dan AW. Keduanya diduga dipukul karena mau mencopot spanduk itu," jelas Hadi Saputra kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2023).
Spanduk tersebut bertuliskan "Undangan Perang Terbuka untuk TATG".
TATG merupakan kepanjangan dari Taro Ada Taro Gau, suatu organisasi angkutan darat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Hadi mengaku belum mengetahui pasti mengenai kemungkinan adanya rentetan kejadian sebelum aksi perundungan ini maupun penyebab pemasangan spanduk ajakan perang kelompok tersebut.
"Itu yang kami juga tidak tahu. Yang jelas, tidak ada kejadian apa-apa di kampus sebelumnya. Kami tidak tahu kalau ada kejadian di luar kampus," ujarnya.
Aksi penganiayaan terhadap EA dilakukan di lorong gedung sehingga sempat terekam kamera. Sementara AW dianiaya dalam ruang kelas sehingga tidak terlihat di kamera.
Baca juga: 6 Fakta Video Viral Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa di Medan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.