KOMPAS.com - Walaupun kasus Covid-19 dan RSV (respiratory syncytial virus) turun, namun kasus human metaphneumovirus (HMPV) tengah menyebar di Amerika Serikat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pekan lalu melaporkan bahwa peningkatan kasus HMPV terjadi di seluruh negeri.
Dikutip dari CNN, HMPV menimbulkan sejumlah gejala mirip Covid-19, influenza, maupun RSV, yakni adanya infeksi paru-paru bagian bawah, batuk parah, pilek, sakit tenggorokan, dan demam.
Akibat virus HMPV, sejumlah orang yang rentan terutama anak kecil dan manula, harus dirawat di ICU rumah sakit.
Puncak kasus HMPV sendiri terjadi pada pertengahan Maret lalu dengan hasil 36 persen kasus lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat pra-pandemi.
Lantas apa itu HMPV?
Sebagaimana dikutip dari laman CDC, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan atas dan bawah pada orang dari segala usia.
Virus ini akan menginfeksi kelompok rentan yakni anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan sistem kekebalan lemah.
Baca juga: Profil Aktor Eeng Saptahadi yang Meninggal karena Covid-19 dan Komplikasi Penyakit
HMPV ditemukan pada tahun 2001, virus ini berasal dari famili Pneumoviridae seperti halnya dengan RSV.
Dari data menunjukkan HMPV merupakan virus yang cukup aktif saat musim dingin dan musim semi pada wilayah beriklim sedang.
Virus ini bisa menyebar dari orang ke orang yang terinfeksi melalui:
Sebagaimana dikutip dari Huffpost, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, demam dan terkadang mengi bisa menjadi beberapa gejala dari kasus HMPV.
Adapun radang tenggorokan dan bronkitis terkadang menyertai gejala infeksi karena virus ini, meski jarang terjadi.
Pada anak-anak terutama yang berusia di bawah 1 tahun, mengi mungkin lebih sering terjadi dibandingkan pada orang dewasa.
Perkiraan masa inkubasi virus hingga muncul gejala diperkirakan berlangsung 3 hingga 6 hari tergantung pada tingkat keparahannya.
Baca juga: Ramai soal Zombie Drug yang Merajalela di AS dan Membuat Tubuh Penggunanya Membusuk, Apakah Itu?
Meskipun saat ini belum ada vaksin untuk mencegah HMPV, namun bisa dilakukan beberapa upaya untuk mencegahnya, di antaranya:
Sementara itu, guna mencegah penularan, jika Anda sedang memiliki gejala sebaiknya:
Baca juga: Virus Flu Babi Afrika Masuk Indonesia, Ini Kata Kemenkes dan Epidemiolog
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.