KOMPAS.com - Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang merusak bagian belakang mata (retina).
Pembuluh yang rusak ini dapat menyebabkan aliran darah yang buruk (iskemia), peradangan, dan akhirnya kebutaan jika tidak diobati.
Sebagaimana diketahui, diabetes dapat menyebabkan berbagai penyakit mata seperti katarak, glaukoma, termasuk retinopati diabetik.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Diabetes dengan Perubahan Pola Hidup Sehat, Apa Saja?
Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, penderita diabetes yang mengalami retinopati diabetik, dapat mengalami sejumlah gejala ketika sampai pada stadium lanjut, yakni:
Oleh karena itu, jika Anda adalah penderita diabetes, sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, setidaknya satu kali dalam setahun.
Baca juga: Waspada, Berikut Penyebab Utama Kondisi Retinopati Diabetik
Siapa pun yang menderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, dapat mengembangkan retinopati diabetik.
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko retinopati diabetik adalah sebagai berikut:
Dengan menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol tetap terkendali, Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena retinopati diabetik.
Baca juga: Bantu Cegah Diabetes, Ini 17 Makanan Penurun Gula Darah
Retinopati diabetik biasanya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapai tahap yang dapat mengancam penglihatan Anda.
Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan sejak awal sangat penting untuk mengurangi risiko paling buruk.
Dilansir NHS, Anda dapat mengurangi risiko terkena retinopati diabetik, atau membantu mencegahnya menjadi lebih buruk, dengan :
Baca juga: Bantu Cegah Diabetes, Ini 17 Makanan Penurun Gula Darah
Selain itu, melakukan skrining mata diabetes tahunan, terutama bagi penderita diabetes berusia 12 tahun ke atas, untuk mendeteksi dan mengobati masalah sejak dini.
Hal ini dilakukan karena retinopati diabetik cenderung tidak menimbulkan gejala apapun pada tahap awal.
Skrining dapat membantu mendeteksi masalah pada mata Anda, sebelum gejalanya mulai memengaruhi penglihatan.
Retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati, sehingga ketika masalah diketahui lebih awal, pengobatan dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.