KOMPAS.com - Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, yang diakibatkan karena kerusakan pada pembuluh darah retina mata.
Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.
Baca juga: 11 Komplikasi yang Disebabkan Penyakit Diabetes, Apa Saja?
Penyakit ini diketahui dapat merusak kesehatan mata dari waktu ke waktu hingga menyebabkan kurangnya penglihatan, bahkan kebutaan.
Gangguan kesehatan mata yang dapat dialami penderita diabetes salah satunya adalah retinopati diabetik.
Kondisi ini dapat dialami oleh semua penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Terlebih mereka yang telah lama menderita diabetes dan gula darahnya yang tidak terkontrol.
Baca juga: Waspada, Berikut Penyebab Utama Kondisi Retinopati Diabetik
Mulanya, retinopati diabetik hanya menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak memperlihatkan gejala sama sekali. Namun apabila tidak ditangani segera, dapat menyebabkan kebutaan.
Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, penderita retinopati diabetik, dapat mengalami sejumlah gejala ketika sampai pada stadium lanjut, yakni:
Oleh karena itu, jika Anda adalah penderita diabetes, sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, setidaknya satu kali dalam setahun.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Diabetes dengan Perubahan Pola Hidup Sehat, Apa Saja?
Retinopati diabetik melibatkan pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina.
Dilansir Mayo Clinic, komplikasi dari penyakit ini dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius, seperti:
Pembuluh darah baru bisa berdarah ke dalam zat bening seperti jeli yang mengisi bagian tengah mata Anda.
Dalam kasus ringan, Anda mungkin hanya melihat bintik hitam (floaters). Namun pada kasus parah, darah dapat memenuhi rongga vitreous dan menghalangi penglihatan Anda.
Vitreous hemorrhage (perdarahan vitreus) biasanya tidak menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Darah akan keluar dari mata dalam beberapa minggu atau bulan.
Baca juga: Kenali 5 Tanda Awal Diabetes yang Sering Diabaikan, Apa Saja?
Pembuluh darah abnormal yang terkait dengan retinopati diabetik merangsang pertumbuhan jaringan parut, yang dapat menarik retina menjauh dari bagian belakang mata.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.