Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ingatkan soal Bahaya "Disease X" Bisa Jadi Pandemi Baru, Apa Itu?

Kompas.com - 26/05/2023, 13:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan masyarakat soal kemungkinan munculnya "Disease X" yang berpotensi menyebabkan terjadi pandemi selanjutnya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus saat mengikuti Majelis Kesehatan Dunia ke-76 di Jenewa, Swiss pada Senin (22/5/2023). 

Ia mengatakan ancaman pandemi Covid-19 belum berakhir meski kini sudah tidak dianggap sebagai darurat kesehatan global.

"Ancaman munculnya varian lain yang menyebabkan gelombang baru penyakit dan kematian tetap ada, dan ancaman munculnya patogen lain dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada," kata Tedros dikutip dari NDTV.

Sementara itu, WHO juga telah mengumumkan sejumlah penyakit prioritas yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan masyarakat terbesar.

Penyakit yang masuk daftar ini, seperti Covid-19, demam berdarah Krimea-Kongo, penyakit virus Ebola dan penyakit Marburg, demam Lassa, MERS-CoV dan SARS, penyakit Nipah dan henipaviral, demam Rift Valley, Zika, dan Disease X.

Lalu, apa itu Disease X?

Baca juga: Soal Pencabutan Status Darurat Covid-19, Satgas: WHO Tidak Menyampaikan tentang Pandemi Berakhir


Disease X

Disease X bukanlah nama penyakit tertentu melainkan istilah yang dipakai WHO untuk penyakit yang belum diketahui di masa depan.

Menurut WHO, "Disease X mewakili pengetahuan bahwa epidemi internasional yang serius dapat disebabkan oleh patogen atau organisme penyebab gangguan kesehatan, yang saat ini belum diketahui menyebabkan penyakit pada manusia".

Istilah Disease X sengaja digunakan untuk membentuk kesiapsiagaan WHO mengatasi penyakit yang saat ini belum diketahui. Selain itu, untuk menunjukkan patogen tidak diketahui yang dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius.

“Menargetkan patogen prioritas dan keluarga virus untuk penelitian dan pengembangan penanggulangan sangat penting untuk respons epidemi dan pandemi yang cepat dan efektif," jelas Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan.

Saat ini, WHO terus melakukan penelitian untuk mencari tahu potensi penyakit endemik selanjutnya.

Baca juga: Indonesia Disebut Sudah Endemi Covid-19, Ini Bedanya dengan Pandemi

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com