Lantaran ada banyak ketua di MUI, resepsionis pun bertanya ingin menemui pimpinan yang mana.
Namun, desakan terduga pelaku membuat petugas ingin naik ke lantai 4 untuk memberi tahu pimpinan bahwa ada tamu yang ingin bertemu.
"Tapi sebelum dia (petugas) masuk lift, terjadi penembakan," ungkap Anwar.
Menurut Anwar, kemungkinan terduga pelaku menggunakan airsoft gun. Dia pun menegaskan, peristiwa ini telah masuk ranah pidana karena mengancam banyak orang.
"Maka, MUI menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian," katanya.
Baca juga: Penembakan di Kantor MUI: Pimpinan Tak Ada yang Jadi Korban
Anwar melanjutkan, salah seorang karyawan terluka di bagian punggung akibat pantulan peluru.
Bukan hanya itu, kaca pintu belakang kantor MUI Pusat juga pecah dan berserakan. Menurut dia, ada dua versi penyebab pecahnya kaca pintu belakang.
Pertama, ada yang menyebut karena terkena peluru. Namun yang kedua, menyebutkan bahwa pintu kaca pecah lantaran tertabrak karyawan yang ingin lari menyelamatkan diri.
"Pecah kaca itu berat dugaan karena ada karyawan yang lari ketakutan, dia tabrak, tangannya luka," ungkapnya.
"Resepsionis terluka, di punggung sebelah kanan. Bukan peluru menembus dada," lanjutnya.
Dia menambahkan, saat terjadi penembakan, beberapa petugas keamanan langsung membekuk pelaku dan melepaskan senjatanya.
"Senjatanya dilepas, diambil, diamankan ke lantai dua. Kemudian petugas memberitahu Babinsa, Babinsa mengontak kepolisian, sekarang sudah ditangani kepolisian," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.