Allah SWT mengutus para Rasul untuk mengembalikan manusia ke jalan benar dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Hal itu sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 213:
"Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan."
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Naik ke Langit Ke-7 dan Perintah Shalat
Para Rasul melakukan tugasnya sebagai seorang pemimping sepanjang hidupnya.
Hal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 48:
"Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan."
Hujjah dalam bahasa Arab artinya keterangan, bukti, dan alasan.
Dalam hal ini, Allah mengutus Rasul supaya manusia tidak lagi punya alasan tentang kemunculan Hari Kiamat.
Seandainya Allah SWT tidak mengutus Rasul kepada manusia, mereka akan mengadu kepada Allah SWT ketika datangnya Hari Kiamat.
Baca juga: Kisah Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah, Maskawin 20 Ekor Unta
Diriwayatkan dalam Al Quran, Nabi dan Rasul tidaklah sama.
Prof Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam bukunya Pengantar Studi Akidah Islam (2017) menjelaskan perbedaan keduanya.
Nabi adalah orang yang diutus untuk menguatkan syariat nabi sebelumnya.
Sementara Rasul adalah orang yang diberi wahyu dengan syariat baru.
Berikut perbedaan Nabi dan Rasul:
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bertemu Lailatul Qadar
Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abi Zar ra bahwa Rasullillah SAW pernah menyampaikan soal jumlah Nabi dan Rasul.
Rasululllah SAW menyebutkan bahwa Nabi berjumlah 124.000. Lebih banyak dari Rasul.
Sementara jumlah Rasul hanya 310.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.