Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Modus Penipuan Tawarkan Pekerjaan Lewat LinkedIn, Simak Cara Mengatasinya!

Kompas.com - 02/04/2023, 17:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Modus scam lewat LinkedIn

Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan, scam lewat LinkedIn itu dilakukan oleh penipu dengan cara meretas akun LinkedIn perusahaan terkait.

Kemudian, dia menawarkan pekerjaan dengan gaji fantastis.

"Ketika menawarkan pekerjaan itu, dia mengirimkan tautan file yang jika dibuka ada file pdf biasa dan ada file yang mengandung malware," kata Alfons kepada Kompas.com, Minggu (2/4/2023).

"Dan jika (file) dijalankan akan melakukan pencurian data. File-nya sejenis trojan horse dan berjalan di OS Windows," imbuh dia.

Baca juga: Marak Penipuan Modus Undangan Pernikahan Digital, Begini Cara Bedakan yang Asli dan Palsu

Alfons menyayangkan kurangnya sistem keamanan sebuah perusahaan yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Padahal, sebuah akun bisa menjaga sistem keamanan mereka dengan cara mengaktifkan Two Factor Authentication (TFA) sehingga apabila password dibobol, akun tetap masih aman.

"Itu harusnya menjadi perhatian seluruh pengguna LinkedIn. Khususnya yang bekerja di perusahaan besar," tuturnya.

Jika penipu berhasil meretas akun perusahaan, maka ia akan berpura-pura mewakili perusahaan besar untuk melancarkan aksinya mencuri data pribadi, seperti password, kartu kredit, dan lain-lain.

"Sabsik.TE adalah trojan horse atau program kuda troya yang jika berhasil terinstal akan melakukan pencurian data dari komputer korbannya seperti kredensial, user name, password, nomor rekening bank, kartu kredit dan informasi keuangan lainnya," jelas Alfons.

Baca juga: Penipuan Modus Surat Tilang yang Kirim File APK via WhatsApp, Kenali Cara Kerja dan Bahayanya!

Cara mencegah scam lewat LinkedIn

Untuk menghidari penipuan scam melalui LinkedIn, Alfons membagikan beberapa tips, di antaranya:

  1. Gunakan progran antivirus yang terbaru untuk melindungi sistem dari ancaman malware, trojan, dan sejenisnya.
  2. Jangan pernah menjalankan file apapun yang tidak diketahui keamanannya. Meskipun file itu diterima dari orang yang kita kenal sekalipun.
  3. Jangan mudah percaya dan selalu berhati-hati dan tidak pernah menjalankan file yang bisa terinstal seperti .exe, .bat, .com.
  4. Untuk pengguna Macbook juga tetap perlu berhati-hati dan tidak sembarangan menjalankan file yang diterima karena penipu bisa saja menggunakan icloud untuk melakukan sharing.
  5. Jangan mudah percaya kepada kontak yang tidak dikenal dari media sosial.
  6. Selalu lakukan crosscheck dan jika sesuatu terlihat terlalu bagus untuk dipercaya, maka crosscheck harus dilakukan lebih ketat lagi.

Baca juga: Ramai soal iPhone Kebal Modus Penipuan Ekstensi APK, Benarkah?

Cara mengatasi scam lewat LinkedIn

Adapun jika pengguna sudah terlanjur memasang file dengan ekstensi .exe yang dibagikan oleh penipu, maka besar kemungkinan datanya akan dicuri.

Untuk mengatasinya, berikut cara yang bisa dilakukan:

  1. Mengganti semua password akun medsos dan akun penting lainnya, seperti internet banking dan sebagainya.
  2. Aktifkan TFA untuk semua akun medsos.
  3. Scan komputer dengan antivirus terbaru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Penembakan Massal Chicago, Satu Anak Meninggal, 10 Luka-luka

Kronologi Penembakan Massal Chicago, Satu Anak Meninggal, 10 Luka-luka

Tren
4 Kontroversi Wasit Nasrullo Kabirov di Laga Indonesia vs Qatar

4 Kontroversi Wasit Nasrullo Kabirov di Laga Indonesia vs Qatar

Tren
5 Fakta Penikaman di Gereja Sydney, Pelaku Masih Berusia 15 Tahun

5 Fakta Penikaman di Gereja Sydney, Pelaku Masih Berusia 15 Tahun

Tren
DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

Tren
Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT

Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT

Tren
Istri Dokter TNI Terjerat UU ITE Usai Ungkap Perselingkuhan Suami, Ini Kata Ahli Hukum

Istri Dokter TNI Terjerat UU ITE Usai Ungkap Perselingkuhan Suami, Ini Kata Ahli Hukum

Tren
7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

Tren
Iran Serang Israel, Apakah Berdampak pada Konflik Hamas-Israel di Gaza?

Iran Serang Israel, Apakah Berdampak pada Konflik Hamas-Israel di Gaza?

Tren
Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah

Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat-Angin Kencang 16-17 April 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat-Angin Kencang 16-17 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Anggota TNI Disebut Foto Penumpang Kereta Tanpa Izin | Terapis di Sleman Menunggak Sewa dan Bawa Kabur Barang Kontrakan

[POPULER TREN] Anggota TNI Disebut Foto Penumpang Kereta Tanpa Izin | Terapis di Sleman Menunggak Sewa dan Bawa Kabur Barang Kontrakan

Tren
MSG Disebut Lebih Sehat daripada Garam dan Gula, Ini Kata Ahli Gizi

MSG Disebut Lebih Sehat daripada Garam dan Gula, Ini Kata Ahli Gizi

Tren
Di Tengah Gempuran Teknologi, Bill Gates Sebut 3 Pekerjaan Ini Tak Akan Tergerus AI

Di Tengah Gempuran Teknologi, Bill Gates Sebut 3 Pekerjaan Ini Tak Akan Tergerus AI

Tren
Kucing Tak Boleh Diberi Makan Cokelat, Pakar Ingatkan Potensi Keracunan

Kucing Tak Boleh Diberi Makan Cokelat, Pakar Ingatkan Potensi Keracunan

Tren
Di Balik Nama 'Operation True Promise', Operasi Serangan Iran ke Israel...

Di Balik Nama "Operation True Promise", Operasi Serangan Iran ke Israel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com