Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kematian Akseyna, Kasus Pembunuhan yang Terbengkalai Selama 8 Tahun

Kompas.com - 02/04/2023, 16:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Dugaan sementara bunuh diri. Kita menemukan semacam surat wasiat korban," jelas Agus.

Surat yang dimaksud merupakan tulisan tangan dalam bahasa Inggris yang menyiratkan pesan terakhir korban.

Adapun isi surat tersebut, yakni:

"Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything."

Dilansir dari Kompas.com (26/3/2021), terdapat tiga coretan perubahan pada pesan pendek yang diduga ditulis oleh Akseyna.

Pertama, kata "never" yang diubah menjadi "not". Kedua, kata "ever" diubah menjadi "eternity", serta kata terakhir yang diubah adalah "me" menjadi "existence".

Di akhir surat, penulis turut membubuhkan tanda tangan yang diduga merupakan tanda tangan Akseyna.

"Tulisannya pakai bahasa Inggris. Intinya, korban enggak mau dicari dan (meminta) permohonan maaf," ujar Agus.

Surat tersebut sempat diperiksa oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), dan hasilnya identik dengan tulisan Akseyna.

Baca juga: Teka-teki Sosok Artis R yang Terseret Kasus Pencucian Uang Rafael Alun, Siapa Dia?

Berubah menjadi dugaan korban pembunuhan

Semakin dalam penyelidikan, pihak kepolisian semakin kurang yakin Akseyna bunuh diri.

Sebaliknya, polisi menyatakan bahwa Akseyna adalah korban pembunuhan berdasarkan keterangan para saksi, bukti-bukti, dan hasil visum.

Misalnya, keterangan saksi yang melihat Akseyna masih mengikuti kuliah terakhir pada Senin (23/3/2015), sebelum ia diklaim tidak pulang ke kos.

Contoh lain adalah tulisan tangan pada surat yang sempat disebut pesan terakhir korban.

Menurut keterangan saksi ahli grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, tulisan tangan pada surat itu bukan tulisan tangan Akseyna.

"Yang bisa diketahui adalah korban meninggal diduga bukan karena bunuh diri," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Kamis (28/5/2015).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com