Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Faktor Risiko Hipertensi yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 31/03/2023, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

4. Konsumsi terlalu banyak alkohol

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan aliran darah dan detak jantung secara bersamaan.

Pembuluh darah yang menyempit dan aliran darah yang meningkatkan akan mengakibatkan tekanan yang tinggi pada pembuluh darah tersebut.

5. Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan sementara secara drastis walaupun sementara, ketika seseorang merasa tertekan.

Tetapi jika stres tersebut dialami secara terus menerus, tekanan di pembuluh darah akan terus menerus meningkat pula.

6. Konsumsi obat flu dan batuk tertentu

Beberapa obat flu dan batuk dapat menyebabkan penyempitan di pembuluh darah arteri sehingga memicu terjadi peningkatan tekanan darah.

Hal itu lantaran obat flu dan batuk mengandung dekongestan seperti pseudoephedrine dan phenylephrine.

Baca juga: 7 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki, Meningkatkan Imunitas hingga Cegah Hipertensi

7. Terlalu banyak sodium

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, sodium yang biasanya berasal dari garam dapat menyebabkan terganggu keseimbangan cairan dalam tubuh.

Cairan yang masuk ke dalam sel akan menyempitkan pembuluh darah sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat yang akan berakibat meningkatnya tekanan darah.

8. Kekurangan potasium

Kekurangan potasium di dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Potasium merupakan mineral penting yang berguna untuk menjaga normalitas tekanan pembuluh darah dan juga mengatasi kelebihan natrium atau sodium.

Potasium sendiri mudah untuk didapat di buah dan sayuran. Diketahui pisang terkenal mengandung potasium yang sangat tinggi.

9. Merokok

Kandungan nikotin dalam rokok akan merangsang saraf simpatik yang memicu kerja jantung lebih cepat sehingga menyebabkan darah mengalir lebih cepat pula.

Saraf simpatis sendiri adalah saraf yang bekerja secara otonom di luar kesadaran manusia dan berpangkal pada sumsum tulang belakang.

Kandungan karbon monoksida yang akan menggantikan oksigen dalam darah akan memaksa jantung memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuh.

Baca juga: 5 Rutinitas Pagi untuk Penderita Hipertensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com