KOMPAS.com - Otoritas Australia yang bertugas mengawasi peredaran obat Therapeutic Goods Administration (TGA) menarik sebanyak 44 produk obat sirup yang mengandung pholcodine.
Dikutip dari laman TGA, penarikan tersebut dilakukan menyusul adanya penyelidikan keamanan terhadap obat yang mengandung pholcodine tersebut.
Tindakan penarikan ini dilakukan karena adanya dugaan keterkaitan pholcodine dengan peningkatan risiko reaksi anafilaksis, yakni alergi yang muncul tiba-tiba, parah, dan mengancam jiwa.
Reaksi alergi tersebut diduga muncul saat pholcodine digunakan dengan obat tertentu yang biasa dipakai untuk pelemas otot saat dilakukan anestesi umum ketika seseorang melakukan operasi.
Lantas, sebenarnya apa itu pholcodine?
Baca juga: Australia Tarik Peredaran Sirop Obat Batuk yang Mengandung Pholcodine
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Zullies Ikawati menjelaskan, pholcodine adalah obat batuk golongan opioid atau golongan narkotika yang bekerja secara sentral menekan pusat batuk di otak.
"Dia cukup luas dipakai untuk menggantikan kodein, karena efek ketergantungannya lebih kecil," kata Zullies dihubungi Kompas.com (29/3/2023).
Meski demikian, ia mengatakan, ternyata kini obat ini diduga menyebabkan efek yang lebih membahayakan, yaitu kejadian anafilaksis yang bisa menyebabkan kematian.
"Reaksi anafilaksis adalah reaksi alergi yang berat," kata dia.
Namun, Zullies juga mengatakan bahwa obat tersebut tersebut menurutnya tak beredar di Indonesia.
Sementara itu, dikutip dari Standard, pholcodine adalah obat penekan batuk golongan opioid yang berfungsi membantu menenangkan pasien dan meredakan batuk yang dialami.
Dikutip dari Drugbank, pholcodine memiliki aktivitas menekan batuk yang tidak produktif dengan efek samping sedatif ringan.
Sejumlah efek samping lain yang bisa muncul dari phocoldine yakni pusing, gangguan pencernaan, mual, dan depresi pernapasan.
TheGuardian menyampaikan, pholcodine telah digunakan untuk penekan batuk sejak tahun 1950-an.
Cara kerja obat ini adalah bekerja di otak dengan menekan refluks batuk dengan cara menekan sinyal saraf yang dikirim ke otot untuk menghasilkan batuk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.