Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kenapa Hujan Diasosiasikan Hal yang Romantis?

Kompas.com - 28/03/2023, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Rizky Nauvalif Aditya

KOMPAS.com - Bagi banyak orang, hujan diasosiasikan dengan sesuatu yang romantis. Saat hujan datang, dunia pun jadi lebih melambat dan kita terbawa suasana untuk menyaksikan rintikan air yang membasahi bumi.

Namun, tak semua orang memiliki pandangan yang serupa. Dwik dan Kukuh Adi, Finalis SUCI X, dalam siniar Balada +62 episode “Dwik Jualan Mie Ayam Di Atas Banjir?!” dengan tautan akses dik.si/Balada62E5, mengatakan tak senang meromantisasi hujan. Kira-kira apa alasannya, ya?

Lantas, mengapa banyak orang mengasosiasikan hujan dengan hal-hal yang romantis?

1. Suasana Menjadi Tenang

Saat hujan turun, kebisingan dunia perlahan teredam. Suasana pun jadi lebih sejuk dan tenang sehingga kita dan pasangan bisa saling bertukar pikiran atau diam sembari memandangi hujan yang turun.

Dari situ, percakapan dengan beragam topik akan bergulir, misalnya membicarakan seputar masa-masa pendekatan atau sisi kehidupan yang belum pernah diceritakan. Momen ini pun membuat kita dan pasangan jadi semakin dekat.

Baca juga: Sering Dikaitkan dengan Mistis, Ini Fakta Menarik Burung Hantu

Bahkan, jika belum memiliki pasangan, suasana ini membuat pikiran kita secara otomatis membayangkan hal-hal yang romantis. Bisa saja pemikiran seputar mantan yang belum bisa dilupakan atau orang yang kita suka pun terlintas begitu saja.

Akhirnya, suasana yang tenang dan hening ini pun membuat emosi yang terpendam bisa saja muncul ke permukaan.

2. Berbagi Payung Bersama

Saat hujan, berbagi payung adalah hal paling romantis. Situasi ini pun telah diterapkan dalam berbagai adegan film atau serial. Terbukti, dua tokoh yang berada di bawah payung pun menjadi semakin dekat.

Ditemani dengan rintikan hujan, kita dan pasangan bisa menyusuri jalanan yang lebih sepi dan menikmati suasana sekitar. Namun, situasi ini bisa berbeda jika terjadi hujan lebat.

3. Menghabiskan Waktu Bersama

Kegiatan lainnya yang membuat hujan diasosiasikan sebagai situasi yang romantis adalah melakukan aktivitas di dalam ruangan bersama dengan pasangan. Ketika hujan sedang turun lebat, kita tentu tak bisa pergi dan beraktivitas di luar ruangan.

Baca juga: Childfree dalam Sudut Pandang Feminis dan Kesehatan

Aktivitas di dalam ruangan di sela-sela hujan lebat justru lebih romantis. Kita dan pasangan bisa mendengarkan musik bersama ditemani dengan secangkir teh atau cokelat panas dan memandangi hujan yang turun.

4. Bermain Hujan Bersama

Bermain di bawah hujan adalah hal yang lumrah di kalangan anak kecil. Saat dewasa kesempatan ini jadi lebih minim. Namun, bersama pasangan, kita bisa bermain hujan bersama untuk melepas penat dan menertawakan dunia di bawah rintikan hujan.

Lantas, bagaimana pandangan lain seputar romantisasi hujan?

Dengarkan perbincangan lengkap Kukuh Adi dan Dwik seputar hujan dan romantisasinya hanya melalui siniar Balada +62 episode “Dwik Jualan Mie Ayam Di Atas Banjir?!” dengan tautan akses dik.si/Balada62E5.

Di sana, kita akan mendengarkan obrolan keduanya mengenai topik-topik yang ramai dibicarakan dengan perspektif baru, namun tetap menggunakan argumentasi yang logis.

Tunggu apalagi? Yuk, subscribe YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com