Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2023, 15:00 WIB

KOMPAS.com - Kadar gula (glukosa) darah dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dengan kondisi seseorang. 

Perubahan kadar gula darah dalam tubuh dapat terjadi ketika seseorang bangun tidur, setelah makan, dan juga saat berpuasa.

Diketahui, puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya bisa menurunkan kadar gula dalam tubuh. Meskipun begitu, puasa juga bisa meningkatkan risiko kenaikan kadar gula darah, terlebih bagi penderita diabetes.

Untuk itu, penting untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil selama puasa dengan mengetahui berapa batas normalnya. Ini dilakukan agar seseorang bisa melakukan pencegahan dini terkait risiko diabetes.

Lantas, berapa kadar gula darah normal saat berpuasa?

Baca juga: 6 Cara Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Saat Berpuasa

Batas kadar gula darah normal saat puasa

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebelum makan atau berpuasa, normalnya seseorang akan memiliki kadar gula darah yang berkisar 70 mg/dL (3,9 mmol/L) dan 100 mg/dL (5,6 mmol/L).

Saat gula darah puasa antara 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L), maka perubahan gaya hidup dan pemantauan glikemia direkomendasikan.

Kemudian, dua jam setelah makan, kadar gula darah akan mengalami peningkatan menjadi kurang dari 140 mg/dL.

Namun, setelah tidak makan sama sekali (puasa) setidaknya selama delapan jam, maka kadar gula darah akan menurun menjadi kurang dari 100 mg/dL. 

Bila kadar gula darah saat kondisi puasa atau tidak makan mencapai 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih tinggi, maka seseorang menderita diabetes.

Sementara itu, seseorang dengan konsentrasi gula darah puasa rendah akan mengalami hipoglikemia yang batasnya di bawah 70 mg/dL (3,9 mmol/L).

Seseorang yang mengalami hipoglikemia akan menunjukkan gejala pusing, berkeringat, jantung berdebar, penglihatan kabur dan gejala lain yang harus dipantau.

Sedangkan, bila seseorang mengalami peningkatan konsentrasi gula darah puasa (hiperglikemia), maka hal tersebut merupakan indikator risiko diabetes yang lebih tinggi.

Baca juga: 8 Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah yang Cocok untuk Penderita Diabetes Saat Puasa, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+