Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Khas Ramadhan dari Beberapa Sudut Dunia, dari Daging Domba Asin hingga Sup Sayur

Kompas.com - 28/03/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan tidak bisa lepas dari berbagai makanan enak dan menggiurkan.

Setelah berpuasa sejak Matahari terbit hingga terbenam, berbuka dengan makanan dan minuman istimewa adalah momen yang menyenangkan.

Di bulan Ramadhan, berbagai makanan khas akan diolah di dapur rumah-rumah Muslim.

Tak hanya di Indonesia saja, beberapa sudut dunia juga memiliki makanan khas bulan Ramadhan.

Berikut deretan makanan khas Ramadhan dari beberapa sudut dunia.

Baca juga: Mengapa Kurma Sangat Populer Selama Ramadhan?


Ramadan Pidesi (Turkiye)

Dilansir dari Mans World India, pidesi adalah roti pipih yang biasa dibuat dengan ragi atau tepung terigu lalu dibentuk dengan tangan.

Roti ini berisikan daging atau sayuran dengan taburan wijen di atasnya.

Selama Ramadhan, orang-orang di Istanbul rela mengantri berjam-jam demi sepotong pidesi.

Mereka biasanya memakan roti ini bersama kopi Turki, keju, dan selai. Pidesi ini adalah makanan sahur khas di sana.

Makanan khas Ramadhan di Turkiye, Pidesi.Wikimedia Commons/Csopso Makanan khas Ramadhan di Turkiye, Pidesi.

Qatayif (Mesir)

Menurut Tasting Table, qatayif khas dimakan untuk buka puasa di Mesir. Makanan ini identik dengan semangat pesta di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Komponen utama qatayif adalah pancake yang terbuat dari tepung, semolina, dan ragi yang hanya dimasak di satu sisi.

Roti ini berisi ashta (krim manis), taburan kacang, dan lelehan madu.

Harira (Maroko)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Morocco House (@morocco_house_inc)

Warga Maroko suka makan sup di malam hari selama Ramadhan karena ringan di tubuh dan mengenyangkan.

Mereka secara tradisional berbuka puasa dengan harira, sup yang berisikan buncis, tomat, lentil, peterseli, ketumbar, seledri, bihun, jahe, dan rempah-rempah.

Beberapa orang mengombinasikan sup ini dengan nasi, daging, dan roti kering untuk berbuka puasa.

Baca juga: 8 Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah yang Cocok untuk Penderita Diabetes Saat Puasa, Apa Saja?

Kue Lapis (Asia Tenggara)

Kue lapis tidak hanya makanan penutup beraneka warna yang populer di Indonesia, tapi juga Asia Tenggara. Di Malaysia, kue ini disebut kuih.

Kue lapis terbuat dari tepung beras, santan, dan pewarna makanan alami, seperti bunga telang, daun pandan, dan labu. Setiap bagian dikukus secara bertahap sehingga berlapis-lapis.

Ilustrasi kue lapis. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi kue lapis.

Mansaf (Yordania)

Mansaf adalah hidangan nasional Yordania. Makanan ini menunjukkan kecintaan orang Arab terhadap domba.

Daging domba yang diasinkan dimasak dalam saus yogurt yang difermentasi dan kemudian disajikan dengan nasi.

Nonbu Kanji (Sri Lanka)

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Hazeena Seyad (@hazeenaseyad)

Nonbu kanji adalah makanan ringan yang mengenyangkan. Setiap meja makan di Sri Lanka wajib menyediakan ini di kala bulan Ramadhan.

Nonbu Kanji merupakan makanan mirip bubur yang terbuat dari bubuk nasi.

Butuh beberapa jam untuk membuatnya karena bubur ini harus dimasak lama bersama dengan daging dan sayuran segar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com