Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Remaja dan Anak Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 26/03/2023, 12:27 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awal tahun ini, publik dihebohkan dengan pembunuhan sadis yang dilakukan oleh dua orang remaja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dua pelaku AD (17) dan MF (14) tega membunuh MF (11) untuk menjual organ tubuhnya.

Korban ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di kolom jembatan pada 10 Januari 2023.

Pembunuhan sadis kembali terjadi pada awal bulan ini di Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus Remaja Dirantai Orangtuanya di Bekasi

Korban yang berusia 8 tahun sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Namun, korban ditemukan meninggal tiga hari kemudian di aliran sungai sebuah kebun sawit.

Pelaku AC (17) berniat menculik korban dan meminta tebusan Rp 100 juta.

Kasus pembunuhan yang melibatkan remaja lainnya terjadi di Sukabumi, Jawa Barat pada 22 Maret 2023.

Bahkan, pembunuhan yang dilakukan dengan cara membacok korban itu disiarkan secara langsung di Instagram oleh salah satu pelaku. Tiga pelaku adalah DA (14), RA (14), dan AAB (14) dengan korban ARS (14).

Baca juga: Ramai soal Fase Quater Life Crisis dalam Kehidupan Remaja, Apa Itu?


Lantas, mengapa remaja kini kerap berbuat anarkis dan menjadi pelaku pembunuhan dengan cara sadis?

Patologi sosial

Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida mengatakan, sikap dan perilaku agresif hingga melakukan tindak kekerasan di kalangan remaja mengindikasikan adanya patologi sosial.

Patologi atau penyakit sosial merupakan perilaku yang bertentangan dengan norma kebaikan, moral, dan stabilitas lokal.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi adanya patologi sosial ini.

Pertama, tingginya paparan materi kekerasan melalui berbagai sarana, seperti game kekerasan dan film.

"Kedua, adanya rasa 'alienasi', juga tereksklusi, yaitu rasa terasing, tersisih, juag terabaikan dari lingkungan," kata Ida kepada Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Ramai soal Remaja Adang Truk demi Konten, Ini Analisis Sosiolog

Ilustrasi jenis kenakalan remajadinsos.jatengprov.go.id Ilustrasi jenis kenakalan remaja

Bahkan, Ida melihat para remaja ini tidak jarang menarik diri dari lingkungan karena dianggap mengganggu atau tidak merasa terekognisi oleh lingkungannya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com