Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 03:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sahur menjadi rutinitas penting bagi muslim yang akan menjalani ibadah puasa, mulai terbit fajar hingga matahari terbenam.

Menyantap sahur di waktu menjelang fajar terkadang membuat rasa mengantuk dan keinginan tidur sulit dihindari.

Bahkan, selesai sahur, tak jarang mata kembali terpejam untuk melanjutkan tidur.

Lantas, bolehkah tidur setelah sahur?

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Solo Selama Ramadhan 2023


Bahaya langsung tidur setelah sahur

Ahli penyakit dalam dan Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia dr Andi Khomeini Takdir mengatakan, setelah makan idealnya beraktivitas terlebih dahulu.

Menurut dia, aktivitas selama beberapa saat bertujuan agar terjadi pembakaran dalam tubuh sehingga makanan tidak langsung menjadi lemak.

"Agar terjadi pembakaran dan makanan yang kita makan itu tidak disimpan sebagai deposit lemak," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Bukan hanya itu, Andi menjelaskan, perubahan posisi dari semula duduk menjadi berbaring secara tiba-tiba juga akan memengaruhi proses pencernaan dalam lambung.

Akibatnya, meningkatkan risiko gangguan proses pencernaan di lambung dan memicu terjadinya refluks asam lambung atau kerap disebut penyakit refluks gastroesofagus (GERD).

"Karena ada perubahan posisi, nah itu bisa lebih besar terjadi risiko terjadinya GERD atau refluks," kata dia.

Dia menambahkan, sebenarnya tidak ada patokan jarak ideal antara selesai makan dengan tidur.

Kendati demikian, proses pencernaan di lambung bervariasi, mulai dari setengah jam, satu jam, hingga dua jam.

"Sebaiknya kita memberikan space (ruang) minimal setengah jam, idealnya dua jam," ujar Andi.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Yogyakarta Selama Ramadhan 2023

Boleh tidur langsung setelah sahur, asal...

Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran dr Andreas Prasadja justru mendukung tidur setelah sahur.

Hal tersebut, menurut Andreas, lantaran saat Ramadhan justru banyak yang kekurangan tidur. Kondisi ini amat berbahaya, terutama bagi pekerja yang harus berangkat dengan berkendara.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com