Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Menu Buka Puasa dan Sahur Selama Seminggu dari Ahli Gizi

Kompas.com - 24/03/2023, 16:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merencanakan menu buka puasa dan sahur selama Ramadhan 2023 sedikit banyak membantu memperlancar umat Islam dalam menjalankan ibadah.

Pasalnya, olahan bahan pangan berbeda-beda dalam rentang seminggu akan membuat Muslim tidak mudah bosan dan tetap semangat berpuasa.

Selain tidak bosan, menu buka dan sahur yang penuh nutrisi juga mendukung aktivitas harian selama berpuasa.

Dokter sekaligus ahli gizi Tan Shot Yen mengatakan, menu sahur dan buka puasa perlu direncanakan dengan baik.

Termasuk, menggunakan sumber karbohidrat utuh seperti nasi, ubi, singkong, kentang, jagung, talas, dan ganyong.

"Sebaiknya karbo utuh bukan produk ultra proses," ujar Tan kepada Kompas.com, Rabu (21/3/2023).

Baca juga: Benarkah Tidak Boleh Makan Mi Instan Saat Sahur?

Rekomendasi menu berbuka puasa dan sahur

Selain karbohidrat, menu berbuka dan sahur juga perlu dilengkapi nutrisi lain dari bahan pangan seperti buah dan sayuran.

Dengan demikian, selain ibadah puasa lancar, tubuh juga akan mendapatkan nutrisi cukup dan tetap sehat.

Berikut menu buka puasa dan sahur selama satu minggu yang direkomendasikan Tan:

Menu hari pertama

Takjil:

  • Es kelapa muda tanpa gula

Makan malam:

  • Sayur lalap sambal
  • Jambu klutuk merah
  • Nasi merah
  • Sup asam kerapu dan tomat hijau
  • Pepes oncom pete.

Sahur:

  • Sayur lalap sambal
  • Pisang mas
  • Nasi merah
  • Ikan bawal bakar colo-colo
  • Sup uyong dan udang.

Menu hari kedua

Takjil:

  • Siomay bumbu kacang

Makan malam:

  • Karedok
  • Apel malang
  • Ubi merah kukus
  • Woku ikan
  • Sayur asem

Sahur:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com