KOMPAS.com - Terdapat sejumlah jenis makanan yang ternyata bisa berubah menjadi racun apabila dipanaskan kembali.
Tidak hanya tekstur, rasa, dan kandungan gizinya saja yang berubah, namun makanan yang kembali dipanaskan bisa menyebabkan mual, penyakit, dan keracunan.
Oleh karena itu, apabila Anda ingin memanaskan kembali sejumlah makanan untuk menu sahur atau berbuka puasa, sebaiknya perlu berhati-hati. Anda juga harus memastikan kondisi makanan tersebut masih layak konsumsi.
Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi
Selengkapnya, berikut 7 makanan yang dapat berubah menjadi racun apabila dipanaskan kembali.
7 Makanan yang bisa berubah menjadi racun jika dipanaskan kembali
Ayam adalah salah satu makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, sebab bisa memicu sejumlah dampak negatif.
Food Standards Agency dan European Food Information Council menyebutkan, ayam dan sejumlah unggas memiliki standar kontaminasi salmonella dalam jumlah tertentu menurut Independent.
Salmonella adalah kelompok bakteri pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Bakteri ini dapat hidup di saluran usus hewan yang ditularkan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan.
Ayam yang sebelumnya sudah dimasak dan sudah dingin, tidak dianjurkan untuk dipanaskan terutama jika pemanasan kembali menggunakan mikrowave. Sebab ada potensi suhu panas tidak menembus semua bagian ayam, atau dengan kata lain hanya bagian-bagian tertentu yang hangat kembali.
Alasan yang lain mengapa ayam tak direkomendasikan untuk dihangatkan kembali adalah karena ayam memiliki kepadatan protein yang lebih tinggi dari daging merah. Ketika dipanaskan kembali, protein terurai secara berbeda, yang berisiko mempengaruhi pencernaan.
Makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali karena bisa menjadi racun adalah nasi.
Menurut Food Standards Agency, nasi yang diletakkan pada suhu kamar akan menyebabkan spora mudah berkembang biak yang bisa menimbulkan adanya racun yang berbahaya.
Racun tersebut dapat menyebabkan muntah-muntah, keracunan ataupun diare.
Memanaskan kembali nasi tidak akan berdampak menghilangkan racun tersebut.
Dengan demikian, yang harusnya dilakukan bukanlah memanaskan kembali nasi yang sudah dibiarkan dalam suhu ruangan, namun adalah bagaimana memastikan nasi disimpan dengan benar.
Makanan yang jika dipanaskan kembali bisa menjadi racun selanjutnya adalah kentang.
Memanaskan kentang selain menghilangkan nilai gizinya, namun juga bisa berpotensi menjadi racun.
Kentang yang dibiarkan dingin pada suhu kamar, berpeluang munculnya pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum. Memanaskan kembali kentang seringkali tidak benar-benar membunuh bateri tersebut.
Jadi sebaiknya simpan kentang dalam pendingin dan jangan membiarkannya begitu saja di ruangan terbuka.
Makanan berikutnya yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali karena bisa menjadi racun adalah jamur.
Ahli diet Brigitte Zeitlin mengatakan, jamur yang kembali dipanaskan dapat menyebabkan sakit perut karena mikronutrien di dalamnya.
"Jadi sekali lagi, yang terbaik adalah menghabiskan jamur Anda untuk pertama kali," kata dia dikutip dari laman Bustle.
Zeitlin mengatakan, bakteri dapat tumbuh pada jamur jika dibiarkan pada suhu kamar.
Setelah memasak jamur pastikan untuk memasukkannya ke dalam lemari es sehingga akan lebih aman jika Anda perlu memanaskannya kembali nanti.
Sayuran hijau termasuk bayam dapat mengandung konsentrasi nitrat yang tinggi. Nitrat sebenarnya tidaklah berbahaya, tetapi dapat diubah menjadi nitrit yang kemudian menjadi nitrosamin.
Adapun beberapa nitrosamin diketahui memiliki sifat karsinogenik atau bisa menjadi kanker dan racun.
Dewan Informasi Pangan Eropa sebelumnya mengingatkan bahwa memanaskan kembali bayam tidak baik untuk kesehatan. Karena banyaknya pro dan kontra terkait memanaskan bayam, ada baiknya untuk dihindari sebagai antisipasi.
Memanaskan kembali sayuran juga bisa mengurangi kandungan vitamin jika dibandingkan dengan sayuran mentah yang tidak dimasak.
Semua jenis minyak sebenarnya bisa menahan tingkat panas. Mamun menggunakan kembali minyak untuk menggoreng akan berpotensi menghasilkan zat berbahaya yang disebut dengan radikal bebas. Radikal bebas ini bisa menjadi sumber masalah seperti kanker.
Sebaiknya, menghindari memanaskan makanan yang digoreng dengan minyak, terutama memanaskannya kembali dengan microwave. Hal ini karena minyak tidak memiliki polaritas air sehingga berbahaya bagi microwave.
Selain itu memanaskan kembali makanan yang digoreng dengan minyak akan membuatnya terlalu panas dan gosong.
Makanan berikutnya yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali adalah telur.
Sebab makanan yang mengandung protein ini jika dipanaskan kembali pada suhu tinggi dapat membuatnya beracun.
Sehingga mengkonsumsi telur yang dipanaskan kembali dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan.
Baca juga: INFOGRAFIK: 7 Makanan yang Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.