KOMPAS.com - Semua orang memiliki risiko terkena stroke. Kondisi ini muncul saat adanya aliran oksigen ke otak terhambat akibat ada gangguan pada pembuluh darah.
Penyakit stroke biasanya menyerang orang dewasa. Pada pria, rata-rata terjadi di usia 30 hingga 74 tahun. Sementara wanita yang menderita stroke biasanya berumur di atas 75 tahun.
Namun kenyataannya, stroke juga bisa mengenai anak kecil, bahkan bayi yang baru dilahirkan.
Berikut penjelasan mengenai stroke pada bayi.
Baca juga: 6 Kondisi Lingkungan yang Meningkatkan Risiko Stroke, Apa Saja?
Dilansir dari Healthline, stroke dapat terjadi dalam periode perinatal atau sekitar waktu kelahiran bayi.
Kondisi ini dapat terjadi sebelum ibu melahirkan dan dalam 28 hari pertama setelah bayi lahir.
Sebagian besar stroke perinatal adalah iskemik. Kondisi ini disebabkan karena bayi kehilangan suplai darah ke otak akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah secara tiba-tiba.
Infark iskemik arteri adalah jenis stroke yang paling umum sekaligus penyebab lebih dari 80 persen penderita stroke pada usia ini.
Penyebab utama dari stroke pada bayi adalah kelainan bawaan atau kondisi yang memengaruhi pembekuan darah.
Kondisi ini dapat diketahui melalui riwayat keluarga atau pengujian genetik. Namun, tidak ada cara untuk mencegah kelainan genetik yang dapat menyebabkan stroke pada bayi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.