Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Raya Nyepi dan Ramadhan Bersamaan, Bagaimana Muslim di Bali yang Ingin Tarawih?

Kompas.com - 21/03/2023, 18:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umat Hindu akan merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 pada Rabu (22/3/2023).

Sesuai namanya, daerah dengan mayoritas masyarakat Hindu seperti Bali akan melakukan Nyepi selama 24 jam, mulai 06.00 Wita hingga esok hari di jam yang sama.

Dengan demikian, masyarakat akan berdiam diri di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar.

Di sisi lain, umat Islam kemungkinan besar akan melaksanakan shalat tarawih perdana pada Rabu malam, tepat saat Bali masih dalam suasana Nyepi.

Hal tersebut merujuk pada penetapan Muhammadiyah dan prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3/2023).

Lantas, bisakah Muslim di Bali melaksanakan shalat tarawih di tengah-tengah Nyepi?

Baca juga: Mengapa Saat Hari Raya Nyepi Tidak Boleh Keluar Rumah?


Ketentuan pelaksanaan tarawih saat Nyepi

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Nyoman Kenak menjelaskan, pelaksanaan hari keagamaan Hindu bersamaan dengan agama lain seperti Ramadhan bukanlah hal baru.

Dia mengungkapkan, kondisi tersebut sudah pernah terjadi dan berlangsung dengan lancar dan tertib. Sebab, masyarakat menggunakan landasan nilai toleransi agama.

"Pelaksanaannya mengacu pada kesepakatan sebelumnya, tidak ada perubahan krusial," ujarnya, seperti dikutip Antara (15/3/2023).

"Melihat pelaksanaan sebelumnya yang lancar, sehingga pedoman itu yang jadi rujukan," lanjut Kenak.

Menurut Kenak, pihaknya bersama majelis lintasagama telah menyerahkan usulan pelaksanaan Nyepi bersamaan shalat tarawih kepada Polda Bali.

Usulan itu kemudian menjadi dasar kesepakatan bersama untuk pelaksanaan Nyepi dan tarawih pertama pada Rabu mendatang.

Berdasarkan penuturan Kenak, beberapa ketentuan pelaksanaan shalat tarawih selama hari raya Nyepi, antara lain:

  • Beribadah di rumah masing-masing
  • Beribadah di rumah ibadah terdekat dengan berjalan kaki
  • Tidak menggunakan pengeras suara
  • Menggunakan lampu penerangan yang terbatas.

Bukan hanya itu, dilansir dari Kompas TV (20/3/2023), pelaksanaan tarawih di masjid maupun mushala wajib didahului koordinasi dengan prajuru desa adat atau aparat desa/kelurahan.

Bagi Muslim yang akan menjalankan ibadah tarawih berjemaah di luar rumah, juga diimbau untuk tidak datang bergerombol atau rombongan.

Baca juga: Kapan Sidang Isbat Ramadhan 2023?

Ketentuan lain selama Nyepi 2023

Selain ketentuan pelaksanaan tarawih pertama, Pemerintah Provinsi Bali bersama Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Polda Bali, dan jajaran lainnya turut menyerukan beberapa hal.

Pertama, bagi penyedia jasa transportasi baik darat, laut, dan udara, tidak diperkenankan beroperasi selama hari raya Nyepi, mulai Rabu pukul 06.00 Wita hingga Kamis pukul 06.00 Wita.

Kedua, lembaga penyiaran radio dan televisi tidak diperkenankan untuk bersiaran selama hari raya Nyepi.

Ketiga, provider atau penyedia jasa seluler dan IPTV, diminta untuk mematikan data seluler atau internet selama Nyepi.

Keempat, khusus masyarakat, tidak diperkenankan untuk menyalakan petasan, pengeras suara, bunyi-bunyian, lampu penerangan, dan sejenisnya yang bersifat mengganggu kesucian hari raya Nyepi dan membahayakan ketertiban umum.

Adapun dalam rangka menyambut Hari Raya ini, prajuru desa adat, pecalang, linmas, dan aparat desa/kelurahan akan bertanggung jawab mengamankan di wilayah masing-masing.

Keamanan tersebut dilakukan dengan koordinasi bersama aparat keamanan terkait.

Baca juga: Puasa Ramadhan 2023 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah, serta Prediksi BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com