Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Turis Asing Mengamuk Tantang Pecalang di Bali usai Upacara Melasti

Kompas.com - 21/03/2023, 15:12 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang warga negara asing (WNA) atau turis asing mengamuk dan menantang pecalang saat upacara Melasti di Kuta Selatan, Bali beredar di media sosial.

Melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut Hari Raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu di Bali.

Dalam video di akun @heraloebss pengunggah mengatakan bahwa WNA tersebut mengamuk karena diminta pecalang untuk memperlambat laju sepeda motornya.

Alasannya, pada saat motor WNA melintas sedang berlangsung upacara Melasti pada Minggu (19/3/2023).

"Turis Asing mengamuk dan menantang Duel Pecalang hanya lantaran disuruh melambatkan Kendaraannya ketika ada prosesi upacara adat Melasti ( pengambilan tirta suci ) di Kuta Selatan. Bali 19/3/2023," tulis pengunggah.

Hingga Selasa (21/3/2023), video WNA mengamuk dan menyerang pecalang di Kuta Selatan, Bali sudah ditonton sebanyak 1,7 juta kali.

Lalu, bagaimana kronologi turis WNA itu mengamuk dan menantang duel pecalang Bali tersebut?

Baca juga: Viral Foto WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Diduga Mendaki secara Ilegal

Penjelasan Polda Bali

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan bahwa telah terjadi keributan antara pecalang dan WNA di Kuta Selatan.

Lokasi kejadian berada di Jalan Labuan Sait tepatnya depan pintu keluar Pantai Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

"Pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2023 sekira pkl 16.00 wita Setelah kegiatan upacara Melasti," kata Stefanus kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2023).

Ia mengatakan, Polda Bali sudah meminta keterangan dari tiga orang saksi, yang terdiri dari sopir, pejuru adat, dan pecalang setelah keributan tersebut.

Namun pihaknya belum mengetahui tempat tinggal dan identitas lengkap WNA yang memarahi pecalang di Kuta Selatan.

Baca juga: Wagub Bali Sebut Ada WNA Bikin Kampung Eksklusif di Ubud

Terjadi setelah upacara Melesai

Stefanus mengatakan, keributan antara WNA dengan pecalang terjadi ketika upacara Melasti di Pantai Labuan Sait, Pecatu untuk menyambut Hari Raya Nyepi. 

Menurut keterangan salah satu pecalang yang menjadi saksi, Ketut Arnawa, pada saat itu orang-orang sudah meninggalkan lokasi menuju kendaraan masing-masing. 

Pada saat yang bersamaan, Ida Betara Sesuunan (iring-iringan prosesi) akan menuju pura desa menggunkaan truk.

Melihat Ida Betara Sesuunan yang bergerak menuju pura desa, pecalang kemudian memberhentikan arus kendaraan yang melintas.

Namun, dua orang WNA yang mengendarai sepeda motor dengan pelat nomor DK 6181 DN tiba-tiba melintas dan pecalang segera memberhentikan kendaraan mereka.

Baca juga: Warga Diminta Tak Viralkan Foto dan Video WNA Langgar Aturan di Bali, Ini Penyebabnya

 

WNA mengamuk dan berusaha tantang duel pecalang

Ketika pecalang memberhentikan arus lalu lintas, dua WNA yang terdiri dari satu laki-laki dan perempuan tidak terima dengan hal ini.

WNA perempuan lalu turun dari sepeda motor sambil menggerutu dan berusaha menerobos iring-iringan Ida Betara Sesuunan yang akan kembali ke pura desa.

Sementara WNA laki-laki tiba-tiba memarahi pecalang sambil berteriak "Don't touch my girl friend" atau "Jangan sentuh pacarku".

Selain berteriak,ia juga berusaha untuk menyerang salah satu pecalang yang diduga menyentuh pacarnya.

"Pihak pecalang merasa tidak ada menyentuh kekasih dari tamu atau bule tersebut," kata Stefanus.

"Selain itu tamu atau bule tersebut menantang para pecalang yang sedang melaksanakan pengamanan kegiatan Melasti," tambahnya.

Baca juga: Viral, Video WNA di Bali Memaki Polisi Saat Ditilang, Begini Kronologinya

Keributan dapat diredakan

Lebih lanjut, Stefanus menyampaikan bahwa WNA yang memarahi dan berusaha menyerang pecalang dapat ditenangkan oleh orang di sekitarnya.

WNA tersebut segera meninggalkan lokasi setelah keributan terjadi, namun belum diketahui identitas dan kewarganegaraannya.

"Saksi tidak sempat menanyakan nama dan tinggal di mana," ujar Stefanus.

Ia menambahkan, Polda Bali juga belum mengetahui tempat tinggal WNA yang memarahi pecalang di Kuta Selatan.

Namun, pihaknya sudah mengantongi identitas pemilik motor yang dikendarai WNA tersebut ketika peristiwa terjadi.

"Sementara dari saksi-saksi dan masyarakat setempat tidak ada yg mengenali bule tersebut. Baik nama atau tempat tinggal si bule tersebut. Diduga bule datang dari luar Desa Pecatu karena keduanya menggunakan helm," jelas Stefanus.

Baca juga: WNA Bentak Kasatlantas Gianyar usai Terjaring Razia, Berkendara Tak Pakai Helm hingga Telanjang Dada

Identitas pemilik motor masih misterius

Stefanus mengatakan, motor yang dikendarai WNA saat keributan di Kuta Selatan atas nama Ketut Sawitra yang tinggal di Jalan Banteng Gang IIA No. 3 Denpasar.

Tetapi, saat dilakukan penelusuran tidak didapati orang atas nama Ketut Sawitra di lokasi tersebut.

"Hasil koordinasi dengan Kaling (kepala lingkungan) Taman Sari atas nama Ketut Merta yang tinggal di alamat tersebut atas nama Ibu Manis dan tidak ada warga yang bernama Ketut Sawitra tinggal di alamat tersebut," ujar Stefanus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com