Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Es Turun di Merbabu, BMKG: Masih Dapat Terjadi hingga Musim Pancaroba

Kompas.com - 21/03/2023, 14:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Saat butiran es terlalu besar, awan tidak akan kuat menampungnya lagi. Akibatnya, butiran es akan turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menghasilkan fenomena hujan es.

"Kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara," tambahnya.

Karena es jatuh terlalu cepat, ketika sampai dipermukaan Bumi pun masih dalam bentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Sejumlah Daerah, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Cuaca ekstrem

Menurut Miming, hujan es masih dapat terjadi hingga masuk musim pancaroba atau sekitar Maret hingga April.

Di saat yang sama, ada juga potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.

"BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut," lanjutnya.

BMKG juga mengimbau warga agar berhati-hati terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, dan pohon tumbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com