BHUTAN merupakan kerajaan Buddhisme terakhir yang masih eksis di planet bumi serta tersohor sebagai negara pelopor indeks kebahagiaan.
Ketika menjelang akhir abad XX, Perdana Menteri Bhutan memperkenalkan indeks kebahagiaan (Gross National Happiness) sebagai alternatif pembangunan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa maka dunia mulai tertarik kepada kebahagiaan.
Para cendekiawan sibuk melakukan penelitian dan pengembangan. Pemerintah melakukan ikhtiar sistematis untuk membentuk kebijakan sosial demi meningkatkan indeks kebahagiaan sebagai alternatif terhadap kapitalisme liberal yang terbukti menyengsarakan seluruh dunia pada krisis keuangan sedunia 2008.
PBB begitu terkesan atas indeks kebahagiaan sehingga menyelenggarakan KTT Kebahagiaan serta mendeklarasikan tanggal 20 Maret sebagai International Day of Happiness (Hari Kebahagiaan Sedunia).
Gerakan kebahagiaan kemudian melanda planet bumi abad XXI. Universitas Yale menyatakan bahwa kelas paling popular bagi para mahasiswa adalah kelas pedoman hidup bahagia.
Sementara Kementerian Pendidikan India resmi menerapkan kurikulum kebahagiaan di segenap sekolah negeri India terinspirasi oleh indeks kebahagiaan Bhutan.
PBB sempat menyelenggarakan riset tentang indeks kebahagiaan di setiap negara anggota PBB di mana ternyata Norwegia menduduki tingkat teratas, sementara Amerika Serikat ranking ke 14 dan Bhutan yang semula dianggap negara paling bahagia di dunia harus puas berada pada posisi ke 47.
Saya menghargai serta menghormati karsa upaya pemerintah kerajaan Bhutan membahagiakan rakyat Bhutan.
Namun di sisi lain saya pribadi tidak pernah percaya pada pengukuran kecerdasan maka pada hakikatnya juga skeptis bahwa kebahagiaan bisa diukur untuk dijadikan indeks kebahagiaan apalagi untuk suatu bangsa dan negara yang masing-masing memiliki kaidah kebahagiaan saling beda satu dengan lain-lainnya.
Saya tidak pernah berani menulis buku sebagai pedoman kebahagiaan bagi seluruh insan manusia sebab kebahagiaan bagi saya belum tentu sama dengan kebahagiaan bagi Anda atau dia apalagi mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.