Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahayakah Menggunakan Alat Elektronik Saat Hujan Petir?

Kompas.com - 20/03/2023, 14:14 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyatakan kekhawatiran saat menggunakan alat elektronik ketika hujan petir ramai dibicarakan di media sosial Twitter.

Pada Selasa (14/3/2023), seorang warganet membagikan foto seorang pria yang terkena percikan listrik saat menyanyi menggunakan mikrofon melalui akun Twitter ini.

Pengunggah mengaku takut menggunakan alat elektronik setelah mengetahui kejadian tersebut.

Hingga Senin (20/3/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 61.400 kali dan disukai 173 pengguna Twitter.

Lalu, apakah tidak boleh menggunakan alat elektronik saat hujan petir?

Baca juga: Viral, Video Pria Tersambar Petir, Benarkah Ponsel dan HT Picu Sambaran Petir?

Ponsel bisa kena petir di ruang terbuka

Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan, petir umumnya menyambar benda yang lebih tinggi di antara sekelilingnya, seperti bangunan, manusia, atau tiang listrik.

Tapi kenyataannya, tetap ada kemungkinan petir akan menyambar benda-benda lain yang posisinya tak tinggi namun berada di lokasi terbuka.

"Dulu pernah kejadian di lapangan terbuka sedang ada upacara pemakaman ada pengguna ponsel yang tersambar petir sampai meninggal. Padahal kondisi hanya mendung dan bukan hujan petir," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (20/3/2023).

Meski begitu, Alfons mengatakan bahwa masih belum ada bukti ilmiah yang mengungkapkan pengguna alat elektronik di ruangan terbuka bisa tersambar petir.

Baca juga: BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan, Apa Tujuannya?

Perangkat berkabel rawan tersambar petir

Alfons mengungkapkan bahwa seseorang kemungkinan besar akan terkena setrum jika menggunakan alat elektronik yang wired atau terhubung ke kabel.

"Karena tiang listrik atau telepon biasanya menjulang tinggi dan saling berhubungan antar tiang, jika satu tiang tersambar petir maka akan langsung disalurkan ke tiang lain," lanjutnya.

Setelah itu, aliran listrik dari petir yang menyambar tiang bisa menjalar mengenai perangkat elektronik yang tersambung ke kabel.

"Semua perangkat yang terhubung ke colokan listrik dan kabel tembaga akan langsung mendapatkan listrik dalam jumlah yang sangat tinggi jika ada tiang listrik yang tersambar," jelasnya.

Menurut Alfons, situasi ini tidak akan mengenai perangkat yang menggunakan kabel fiber optik (FO).

Ini karena FO tidak terbuat dari tembaga sehingga tidak menghantarkan listrik.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Perangkat wireless aman

Sebaliknya, Alfons menyebut bahwa saat ini belum ada bukti perangkat wireless akan mengalami kondisi yang sama dengan perangkat berkabel.

Menurutnya, orang yang menggunakan alat elektronik tanpa kabel tidak akan tersetrum ketika menggunakannya di saat hujan petir.

"Perangkat hp atau laptop di dalam rumah yang terhubung ke Wifi tetapi tidak dicolokkan ke listrik itu tetap aman karena tidak terhubung ke kabel listrik," tambahnya.

Sementara komputer atau perangkat yang terhubung ke internet menggunakan router bisa terkena arus listrik dari petir melalui saluran kabel LAN yang terbuat dari tembaga.

Lantas apa solusinya?

Untuk mencegah perangkat elektronik tersambar petir, Alfons menyarankan agar alat elektronik yang tersambung ke listrik melalui kabel harus dicabut saat hujan petir.

"Atau pasang perangkat anti-petir di setiap perangkat elektronik penting yang sering jadi korban sambaran petir secara tidak langsung," ujarnya.

Menurut Alfons, alat pelindung ini sangat diperlukan terutama di daerah dengan sambaran petir tinggi, seperti Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com