Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2023, 21:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unggahan yang menyebut hujan sporadis di Jawa Timur, viral di media sosial.

Unggahan itu diposting oleh akun ini pada Selasa (14/3/2023).

Pada unggahan, ditampilkan foto peta Jawa Timur dengan awan dan titik-titik terjadinya hujan di wilayah tersebut.

Hujan sporadis di Jawa Timur,” tulis pengunggah.

Hingga Rabu (15/3/2023), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 16.600 kali dan mendapat 53 likes.

Lantas, apa itu hujan sporadis?

Baca juga: Ramai soal Suhu Panas Disebabkan oleh Gerak Semu Tahunan Matahari, BMKG: Itu Salah Satunya

Tanggapan warganet

Beragam tanggapan warganet membanjiri kolom komentar unggahan tersebut.

Beberapa warganet mengungkapkan bahwa daerahnya dilanda hujan dan banjir.

Madiun akhirnya hujan juga,” tulis seorang warganet.

Mayan deres udan (Lumayan deres hujan), plus angin,” tulis warganet lainnya.

Malang sampe banjir,” tulis warganet berbeda.

Baca juga: Ramai soal Setiap Malam Selalu Hujan Disertai Angin Kencang, Apa Penyebabnya?

Penjelasan ahli

Ahli cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin mengatakan, hujan sporadis merupakan hujan yang terjadi secara tidak merata.

“Hujan sporadis merupakan kejadian hujan yang terjadi secara tidak merata, hanya di beberapa tempat,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Selain itu, menurut Miming, hujan sporadis biasanya terjadi dengan waktu yang relatif singkat dan mempunyai intensitas yang bervariasi.

“Bisa bervariasi dari intensitas ringan hingga lebat,” ucapnya.

Baca juga: BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan, Apa Tujuannya?

BMKG mengkriteriakan intensitas hujan sebagai berikut:

  • Hujan intensitas ekstrem.
  • Hujan intensitas sangat lebat.
  • Hujan intensitas lebat.
  • Hujan intensitas sedang.
  • Hujan intensitas ringan.
  • Tidak hujan (cerah, berawan, atau cerah berawan).

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2023? Ini Prediksi BMKG

Miming juga mengungkapkan, hujan sporadis terjadi karena persebaran awan hujan yang tidak merata di berbagai wilayah.

Awan yang tidak merata tersebut umumnya terbentuk karena faktor lokal yang cukup kuat di wilayah-wilayah tertentu.

“Faktor lokal itu seperti pemanasan permukaan bumi (konvektifitas), angin darat atau laut, dan angin lembah atau gunung,” jelasnya.

Menurutnya, hujan sporadis biasanya terjadi pada musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

“Umumnya ciri pembentukan seperti ini (hujan sporadis) terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba),” tandasnya.

Baca juga: 6 Cara Tetap Sehat Selama Musim Pancaroba, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kebutuhan CPNS 2023 untuk Formasi Dosen Jurusan Kesehatan, Simak Persyaratannya

Kebutuhan CPNS 2023 untuk Formasi Dosen Jurusan Kesehatan, Simak Persyaratannya

Tren
Lowongan CPNS dan PPPK Kemendagri 2023: Jumlah Formasi, Link, Syarat, dan Cara Daftarnya

Lowongan CPNS dan PPPK Kemendagri 2023: Jumlah Formasi, Link, Syarat, dan Cara Daftarnya

Tren
Instansi yang Buka Seleksi PPPK dan CPNS 2023 untuk Formasi Disabilitas

Instansi yang Buka Seleksi PPPK dan CPNS 2023 untuk Formasi Disabilitas

Tren
Wanita 19 Tahun di Inggris Tak Sadar Sedang Hamil, Mendadak Kaki Bayi Keluar dari Rahim

Wanita 19 Tahun di Inggris Tak Sadar Sedang Hamil, Mendadak Kaki Bayi Keluar dari Rahim

Tren
Ramai soal Seseorang yang Hobi Makan Banyak tapi Susah Gemuk, Kok Bisa?

Ramai soal Seseorang yang Hobi Makan Banyak tapi Susah Gemuk, Kok Bisa?

Tren
Ini Kesalahan Sopir yang Kerap Dilakukan Saat Melalui Jalan Menurun hingga Sebabkan Rem Blong

Ini Kesalahan Sopir yang Kerap Dilakukan Saat Melalui Jalan Menurun hingga Sebabkan Rem Blong

Tren
Kecelakaan di Exit Tol Bawen, Apakah Korban Dapat Santunan dari Jasa Raharja?

Kecelakaan di Exit Tol Bawen, Apakah Korban Dapat Santunan dari Jasa Raharja?

Tren
Kronologi dan Motif Penculikan WNI di Malaysia Selama 10 Hari

Kronologi dan Motif Penculikan WNI di Malaysia Selama 10 Hari

Tren
Mengapa Anjing Suka Mengubur Tulang?

Mengapa Anjing Suka Mengubur Tulang?

Tren
Diprediksi Sepi, Konser SMTOWN LIVE 2023 Justru Pecah

Diprediksi Sepi, Konser SMTOWN LIVE 2023 Justru Pecah

Tren
Kawasan Bromo Dibuka Kembali Usai Kebakaran akibat 'Flare Prewedding'

Kawasan Bromo Dibuka Kembali Usai Kebakaran akibat "Flare Prewedding"

Tren
Warganet Kesulitan Akses Ayonaik.kcic.co.id, Apakah Pendaftaran Uji Coba Kereta Cepat Tahap 2 Diundur?

Warganet Kesulitan Akses Ayonaik.kcic.co.id, Apakah Pendaftaran Uji Coba Kereta Cepat Tahap 2 Diundur?

Tren
17 Instansi yang Buka Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Semua Jurusan

17 Instansi yang Buka Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Semua Jurusan

Tren
Cara Menggabung Beberapa File PDF Jadi Satu Dokumen yang Bisa Diunduh

Cara Menggabung Beberapa File PDF Jadi Satu Dokumen yang Bisa Diunduh

Tren
Menilik Exit Tol Bawen, Lokasi Kecelakaan Maut Truk dan 17 Kendaraan Motor

Menilik Exit Tol Bawen, Lokasi Kecelakaan Maut Truk dan 17 Kendaraan Motor

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com