Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ayu Yoneda, Dokter Bedah yang Bakal Jadi Astronot Perempuan Termuda di Jepang, Tidak Takut Diskriminasi

Kompas.com - 10/03/2023, 10:05 WIB

KOMPAS.com - Ayu Yoneda bukan hanya perempuan 28 tahun yang berprofesi sebagai dokter bedah di Jepang. Dia saat ini menjadi calon astronot perempuan termuda asal Negeri Sakura yang akan terbang ke luar angkasa.

Badan luar angkasa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (Jaxa) baru saja menetapkan dua kandidat astronot pada Selasa (28/2/2023). Makoto Suwa (46) dan Ayu Yoneda (28) terpilih di antara lebih dari 4.000 orang yang mendaftar.

Begitu lolos seleksi, Ayu Yoneda resmi menjadi calon astronot termuda sekaligus perempuan Jepang ketiga yang akan menjelajah luar angkasa.

Sayangnya, dari media Jepang, ia justru mendapatkan tindakan diskriminatif sebagai seorang perempuan.

Baca juga: Mengenal Pratiwi Sudarmono, Astronot Pertama dan Satu-satunya dari Indonesia


Astronot Jepang

Dilansir dari The Japan Times (28/2/2023), Jaxa menetapkan Makoto Suwa dan Ayu Yoneda sebagai kandidat astronot terbaru dari Jepang pada Selasa (28/2/2023).

Pada 2022, Jaxa membuat persyaratan gelar universitas untuk pertama kalinya bagi para pelamar astronot di negara itu. Selama proses pendaftaran, total 4.127 orang melamar posisi tersebut. Jumlah ini empat kali lipat lebih besar dari proses seleksi sebelumnya pada April 2008.

Yoneda dan Suwa berhasil lulus dari proses seleksi setelah mengikuti serangkaian ujian yang dimulai pada April 2022. Mereka adalah dua calon astronot pertama yang JAXA rekrut selama 13 tahun terakhir.

Baca juga: Profil Pratiwi Sudarmono, Astronot Pertama Indonesia

Keduanya mendapatkan telepon pemberitahuan mereka diterima pada Senin (27/2/2023). Setelah resmi menjadi calon astronot, Yoneda akan bergabung dengan kru Jaxa yang saat ini semuanya laki-laki dengan usia rata-rata 53 tahun dan akan pensiun saat berumur 60 tahun.

Sebelum bekerja bersama Jaxa, Yoneda merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo. Dia berprofesi sebagai ahli bedah Pusat Medis Palang Merah Jepang yang bekerja di Rumah Sakit Toranomon di Tokyo.

Sementara itu, Suwa bekerja sebagai spesialis pencegahan bencana di Bank Dunia yang berbasis di Washington. Dia mempelajari geosains di sekolah pascasarjana Princeton University. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai guru sukarela di Rwanda dan organisasi meteorologi dunia yang berpusat di AS.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Uni Soviet Kirim Anjing Jadi Astronot ke Luar Angkasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+