KOMPAS.com - Kita terbiasa mengawetkan makanan dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari pendingin.
Dilansir dari Kompas.com (2021), penemu kulkas sendiri adalah William Cullen, seorang ilmuwan kelahiran Skotlandia yang menempuh pendidikan di Universitas Glasglow di bidang kimia, fisika dan kedokteran.
Di tahun 1784, Cullen pertama kalinya melakukan eksperimen mesin pendingin sederhana.
Ia berhasil memastikan satu fakta ilmiah yang sudah dipraktikkan oleh nenek moyangnya, bahwa bakteri tak bisa berkembang di suhu dingin.
Cullen kemudian menggunakan pompa untuk menciptakan vakum parsial di atas sebuah tempat yang menampung dietil eter yang lantas dipanaskan. Uap air dari proses pemanasan tersebut ternyata berhasil menciptakan bongkahan es kecil-kecil.
Dari situlah, teknologi kulkas akhirnya berkembang makin modern dan canggih hingga kini.
Lantas, sebelum ada kulkas, bagaimana cara manusia kuno mengawetkan makanannya?
Baca juga: Sejarah Kulkas, Ilmu Kuno yang Disempurnakan dari Abad ke Abad
Dilansir dari Livescience (25/10/2021), sebelum ada teknologi kulkas, manusia kuno harus mencari cara bagaimana memperlambat pertumbuhan mikroorganisme yang bisa membusukkan makanan.
Penemuan yang bisa menyingkap soal bagaimana manusia kuno mengawetkan makanan, salah satunya dimulai dari penemuan tulang panggul hewan mamut di Michigan tahun 2015 lalu.
Diperkirakan, lebih dari 11.000 tahun yang lalu, kawanan mamut berkeliaran di Amerika Utara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.