Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tahun Lalu Ade Sara Ditemukan Tewas di Ruas Tol JORR, Dibunuh Mantan Pacar

Kompas.com - 05/03/2023, 08:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Pelaku mantan pacar dan pacar barunya

Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani, pelaku pembunuhan Ade Sara, pada Kamis (6/3/2014).

Kombes Rikwanto yang saat itu menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya mengungkapkan, Hafitd ditangkap saat melayat ke rumah duka tempat Sara disemayamkan sementara, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

"Pelaku atas nama Hafitd, 19 tahun, ditangkap di RSCM pada saat melayat korban," ujar Rikwanto.

Pihak penyidik cepat menemukan pelaku karena menemukan luka di tangan Hafitd. Setelah didesak, ia pun mengaku sebagai pembunuh Sara. Luka itu merupakan gigitan korban saat melakukan perlawanan.

Polisi juga menangkap Assyifa di sebuah universitas kawasan Pulomas, Jakarta Timur setelah mendapatkan pengakuan dari Hafitd kalau kekasihnya ikut terlibat.

Kedua pelaku memiliki hubungan dekat dengan Ade Sara.

Hafitd merupakan mantan pacar Sara, sementara Assyifa adalah pacar baru Hafitd. Ketiganya saling mengenal karena sama-sama bersekolah di SMA yang sama di Jakarta Timur.

Baca juga: Kronologi Model Hong Kong Abby Choi Tewas Dimutilasi Mantan Suaminya

Motif pembunuhan

Selama persidangan, motif di balik pembunuhan Ade Sara terungkap.

Hafitd mengaku sakit hati kepada Sara yang memutuskannya dengan alasan perbedaan agama.

Ia tambah marah saat mengetahui perempuan itu justru kembali berpacaran dengan laki-laki yang berbeda agama. Hafitd juga kesal karena Sara tidak mau bertemu dan berkomunikasi dengannya setelah putus.

Di sisi lain, Assyifa mengaku cemburu karena Hafitd masih sering menghubungi mantan pacarnya. Ia juga takut Hafitd kembali berpacaran dengan Sara.

Akhirnya, kedua orang ini bekerja sama untuk membunuh Ade Sara.

Disiksa 26 jam

Sebelum dibunuh, Assyifa membujuk Sara untuk bertemu karena ingin meminta informasi soal tempat les yang korban ikuti. Kedua perempuan itu pun bertemu pada Senin.

Hafitd lalu menyusul mereka pada pukul 19.00 WIB. Korban kemudian diajak masuk ke mobil KIA Visto milik Hafitd.

"Di dalam mobil, berbicara sebentar dan (korban) tidak suka. Sara mau melarikan diri ditarik dan mendapat penganiayaan," kata Kepala Resor Bekasi Kota Kombes Priyo Widiyanto kala itu, dilansir dari Kompas.com.

Kedua pelaku kemudian bergantian menganiaya Sara. Hafitd menyetrum Ade Sara tiga kali. Lalu, Assyifa menjambak rambut Ade Sara yang sudah lemas. Ia kemudian menurunkan tubuh Ade ke bawah kursi mobil.

Penganiayaan berlanjut. Hafitd dan Assyifa bergantian menganiaya Sara berupa pemukulan, penyetruman, pencekikan menggunakan tali tas, dan penyumpalan mulut korban dengan tisu dan kertas koran.

Hasil visum kemudian mengungkapkan bahwa penyumpalan mulut itulah yang menyebabkan Sara meninggal dunia.

Penganiayaan itu, menurut Priyo, terjadi pada rentang waktu Senin (3/3/2023) pukul 19.00 WIB sampai dengan Selasa (4/3/2014) pukul 23.00 WIB.

"Selama 26 jam mereka melakukan penganiayaan," ujarnya.

Setelah Sara meninggal, Hafitd dan Asyifa tetap menempatkan jenazah korban di kursi belakang mobil. Mereka berdua membawa jenazah itu berkeliling Jakarta dan sekitarnya kemudian membuang jasad Sara di pinggir tol pada Rabu dini hari.

"Pelaku membunuh korban di dalam mobil Kia Visto di sepanjang perjalanan wilayah Jakarta Selatan - Jakarta Timur," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya kala itu Rikwanto.

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Peran Para Tersangka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com