Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memberikan respos soal video berjoget Jerome, Ekida, dan Farhan.
Ia mengatakan bahwa ketiganya harus menjaga etika berkomunikasi ketika menggunakan media sosial supaya tidak menyinggung pasien atau korban yang berduka.
Siti juga berharap, ada panduan etik yang mengatur publikasi konten soal kedokteran supaya tidak digunakan untuk bercanda.
"Kami berharap institusi pendidikannya yang akan melakukan pembinaan," kata Siti ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Senada dengan Siti, Dekan FK UI Ari Fahrial Syam juga mengajak warganet, termasuk Jerome, Ekida, dan Farhan, untuk berhati-hati menggunakan medsos.
Sebab segala informasi atau konten yang diunggah ke media sosial dapat diketahui banyak orang dalam watku yang cepat.
"Apalagi kalau kita memakai simbol-simbol yang berhubungan dengan profesi tertentu. Misalnya, baju putih, ada stetoskop, ini jelas adalah sebuah pernyataan dengan background medis atau dokter dalam hal ini," kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Cerita Jerome Polin Diracuni Nonton Drama Korea oleh Ibunya
Lebih lanjut, Ari menyampaikan bahwa kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" yang disematkan Jerome pada video joget di TikTok sebenarnya diucapkan pada saat-saat tertentu.
Kalimat tersebut baru diucapkan oleh dokter ketika berkomunikasi dengan keluarga pasien apabila pasien tidak kunjung membaik.
"(Ini disampaikan) ketika kondisi dan situasi pasien yang telah diupayakan dalam mengatasi permasalahan, tapi kondisinya belum membaik atau malah memburuk," tandas Ari.
"Harus hati-hati, salah satunya adalah ketika kita menyampaikan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa kami sudah memberikan upaya yang maksimal," lanjutnya.
Ari menyampaikan, kalimat yang disematkan Jerome, Ekida, dan Farhan mungkin tidak berhubungan dengan suatu kasus di rumah sakit (RS).
Tetapi, kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" yang disematkan pada video TikTok dan disajikan dengan berjoget menyebabkan multipersepsi.
"Karena alasan itulah kita harus berhati-hati. Saya selalu mengingatkan temen-temen mahasiswa dan temen-temen dosen bahwa kita harus berhati-hati dalam bermedia sosial," jelasnya.
Baca juga: Jerome Polin Hadiahkan Baju Batik kepada NCT 127
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.