Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewaskan 12 Orang, Ini 5 Fakta Kerusuhan di Wamena

Kompas.com - 26/02/2023, 18:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kerusuhan terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).

Kerusuhan tersebut tepatnya terjadi di daerah Sinakma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Dalam kerusuhan ini, sekelompak warga bentrok dengan aparat keamanan dan membakar bangunan di sekitar lokasi kejadian.

Terdapat belasan korban tewas dan luka-luka akibat kejadian itu.

Berikut fakta-fakat terkait peristiwa tersebut dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

1. Korban tewas 12 orang

Korban tewas kerusuhan di Wamena mencapai 12 orang. Jumlah ini setelah ada penambahan dua korban tewas dari sebelumnya 10 orang.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Iganitius Benny Adi Prabowo membenarkan ada penambahan korban tewas tersebut, dikutip dari Kompas.id Sabtu (25/2/2023).

Menurut dia, penambahan dua korban itu baru diketahui karena jenazah kedua korban tewas itu tidak dibawa ke RSUD Wamena, melainkan ke rumah.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan, terdapat 10 warga yang tewas dalam kerusahan di Wamena. 

“Korban itu 10 orang (tewas), delapan dari masyarakat asli Papua dan dua dari pendatang. Ada juga korban luka-luka dari aparat 18 orang,” ujar Fakhiri.

2. Rumah, toko, dan kendaraan dibakar

Tak hanya menimbulkam korban tewas dan luka-luka, kerusuhan Wamena juga mengakibatkan kerusakan bangunan dan kendaraan.

“Kerugian materil ada dua ruko dan 13 rumah yang dibakar, ditambah dengan kendaraan-kendaraan milik TNI-Polri yang rusak akibat terkena lemparan batu,” ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

3. Dipicu hoaks penculikan anak

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, kerusuhan Wamena dipicu oleh informasi terkait penculikan anak yang tidak benar.

Kericuhan di Wamena dipicu oleh hoaks atau isu yang tidak benar tentang penculikan anak di bawah umur,” ungkap Fakhiri, Jumat (24/2/2023).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Iganitius Benny Adi Prabowo mengungkapkan, kerusuhan bermula saat warga menghentikan sebuah mobil yang digunakan untuk berjualan di Sanekma, Kamis (23/2/2023) siang

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com