Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Heboh ChatGPT dan Dunia Pendidikan Tinggi Kita

Kompas.com - 18/02/2023, 10:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika ChatGPT benar-benar bisa menampilkan jawaban dengan akurasi tinggi, maka ini akan menjadi super apps konten paling spektakuler.

Kelebihan lainnya, ChatGPT menyimpan data triliunan konten dan kalimat, dari berbagai sumber di seluruh dunia. Model ini dapat menangkap berbagai gaya bahasa dan konteks percakapan.

ChatGPT pun memiliki fitur fine-tunning. Fitur ini dapat digunakan untuk menambah data spesifik agar instruksi pengguna bisa compatible dengan sistem AI, sehingga jawabannya akan lebih tepat.

Namun, ChatGPT saat ini masih memiliki kelemahan dalam kinerjanya. Dari beberapa tes pertanyaan yang saya lakukan, masih terdapat jawaban salah.

Pengalaman pengguna lain juga menunjukan Chatbot ini malah mengajak "berdebat" tak akurat, bahkan seolah memiliki "emosi" layaknya manusia.

Berdasarkan referensi yang berkembang, ChatGPT untuk saat ini belum mampu memberikan informasi atau memahami konteks atas peristiwa setelah tahun 2021.

Dilansir dari portal resmi OpenAI, openai.com yang menulis laporan dengan judul ChatGPT: Optimizing Language Models for Dialogue, diakui masih adanya beberapa keterbatasan ChatGPT itu.

Menurut OpenAI, kelemahan itu adalah, pertama, ChatGPT terkadang menulis jawaban yang terdengar masuk akal, tetapi sebenarnya salah atau tidak logis.

ChatGPT juga peka terhadap frase input. Misalnya, ketika platform diberi satu frasa pertanyaan, bisa dijawab tidak tahu, tetapi dengan sedikit pengulangan, platform dapat menjawab dengan benar.

Kedua, model jawaban juga sering terlalu bertele-tele dan menggunakan frasa tertentu secara berlebihan.

Namun demikian, OpenAI mengklaim bahwa platform akan mengajukan pertanyaan klarifikasi saat menghadapi hal ambigu. Mereka menyatakan bahwa saat ini bisa menebak apa yang diinginkan pengguna.

Ketiga, OpenAI menyatakan bahwa meskipun mereka telah berupaya agar proses platform menolak permintaan yang tidak pantas, terkadang model tersebut menanggapi instruksi yang berbahaya, atau menunjukkan perilaku bias.

OpenAI menggunakan moderasi API untuk memperingatkan atau memblokir jenis konten tertentu yang tidak aman. OpenAI mengakui saat ini diprediksi akan ada hal negatif dan positif palsu.

Dilansir The New York Times, 16 Februari 2023, dalam laporan berjudul "This Is a Secret", teknologi ini masih dalam bentuk yang sangat kasar.

Laporan itu mengutip CEO OpenAI Sam Altman yang mengatakan bahwa "ChatGPT adalah produk yang mengerikan (horrible product).

Sebelumnya Altman juga menyebut beberapa kekurangan ChatGPT yang sering terjadi, termasuk soal desain yang sederhana dan masalah kapasitas sebagai problem signifikan.

Dilansir dari Stanford News, Stanford University Communications, 13 Februari 2023, dalam laporannya berjudul How will ChatGPT change the way we think and work? Stanford scholar examines, aplikasi yang menjanjikan ini juga melahirkan dilema etika.

Di dunia yang semakin didominasi oleh AI yang dapat meniru kemampuan bahasa alami manusia, universitas kelas dunia ini mempertanyakan apa artinya kejujuran dan keotentikan?

Di Stanford, ahli komunikasi Jeff Hancock menangani dan melakukan penelitian dampak AI pada hubungan antarpribadi.

Hancock berpendapat bahwa bot sekarang terdengar sangat nyata. Sehingga orang tidak dapat membedakan antara manusia dan mesin dalam percakapan, yang menimbulkan risiko besar untuk manipulasi dan penipuan dalam skala besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com