Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kurir Meninggal saat Sedang Kirim Paket, Ini Sosoknya

Kompas.com - 16/02/2023, 16:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang kurir dilaporkan meninggal dunia ketika mengirim paket di perumahan Intercon Blok K Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu (15/2/2023).

Kurir tersebut ditemukan terjatuh di depan rumah pelanggan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 14.09 WIB.

Sebuah motor Honda Vario dengan pelat nomor B 4851 BUI juga ditemukan di sebelah kurir, lengkap dengan keranjang berisi paket yang belum dikirimkan.

Meninggalnya kurir di Kembangan sempat diunggah oleh beberapa warganet ke Twitter dan menuai perhatian dalam waktu singkat.

Salah satu akun yang mengabarkan meninggalnya kurir tersebur adalah akun @txtdrikurir dan sudah ditayangkan 101.600 kali hingga Kamis (16/2/2023).

"Telah meninggal dunia rekan kami dari kurir SAP Express cabang kedoya tadi sore, info nya karena beliau kelelahan berkerja. Semoga husnul khotimah," tulis akun tersebut.

Berikut identitas beserta kronologi kurir yang ditemukan meninggal dunia di depan rumah pelanggan di Kembangan, Jakarta Barat.

Baca juga: Video Viral Kurir Diajak Makan Saat Antar Paket di Desa, Ini Ceritanya

Identitas kurir

Identitas kurir yang ditemukan tergeletak dalam kondisi tak bernyawa di depan rumah pelanggan akhirnya terkuak.

Kapolsek Kembangan Kompol Ubaidillah mengatakan, kurir yang meninggal ketika mengirim paket adalah Yulan Susilo (YS) berusia 42 tahun.

YS adalah warga Kampung Slipi, Palmerah, Jakarta Barat yang pertama kali ditemukan meninggal di depan rumah pemilik paket oleh petugas keamanan perumahan.

"Ya benar seorang driver online kurir ekspedisi ditemukan meninggal," kata Ubaidillah dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sedang Antar Paket, Kurir Ekspedisi Ditemukan Tewas di Perumahan Wilayah Kembangan

 

Ditemukan meninggal oleh petugas keamanan

Ubaidillah menjelaskan, petugas keamanan perumahan yang melaporkan peristiwa ini mengaku menemukan YS sudah dalam kondisi tengkurap.

Petugas keamanan dibantu warga perumahan kemudian memeriksa tubuh YS yang tergeletak di samping motornya.

Hasil pemeriksaan mereka adalah kurir tersebut sudah meninggal dunia dan segera dilakukan pengecekan oleh pihak kepolisian.

Petugas kepolisian yang datang ke lokasi dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Diaman Saragin.

Baca juga: Video Viral, Kurir Tertabrak Kereta di Jalur Duri-Angke, KCI: Korban Terobos Palang yang Sudah Tertutup

Tidak ada bekas penganiayaan

Dilansir dari Tribunnews, tim identifikasi Polres Metro Jakarta Barat dikerahkan untuk menyelidiki penyebab kematian YS.

Hasil pemeriksaan awal di TKP menunjukkan, tidak ada bekas penganiayaan atau kekerasan pada tubuh YS.

"Selanjutnya kami langsung segera menghubungi pihak keluarga," ungkap Ubaidillah.

Kendati demikian, Ubaidillah mendapat informasi bahwa YS yang meninggal ketika bekerja ternyata mempunyai riwayat penyakit jantung.

Tetapi, belum dipastikan apakah penyakit jantung yang menjadi pemicu kematiannya atau faktor kesehatan lain.

Informasi soal YS yang memiliki catatan penyakit jantung didapat setelah keluarga memberi pengakuan.

"Dari informasi yang diterima dari keluarga bahwa korban diketahui memiliki riwayat jantung," jelas Ubaidillah.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com