Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Gula Darah Tinggi di Malam Hari dan Cara Menurunkannya

Kompas.com - 11/02/2023, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kadar gula darah seringkali melonjak setelah makan, terutama sehabis melahap makanan tinggi gula atau makanan cepat saji.

Tetapi, lonjakan gula darah kemungkinan terjadi ketika malam hari sebelum tidur meski kondisi ini seringnya tidak disadari semua orang.

Meningkatnya kadar gula darah di malam hari biasanya ditandai dengan beberapa gejala dan disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Tinggi yang Berbahaya bagi Pasien Diabetes?

Dengan mengetahui apa saja gejala dan penyebabnya, Anda bisa menciptakan tidur yang lebih berkualitas sekaligus terhindar dari risiko diabetes.

Berikut beberapa gejala dan penyebab gula darah melonjak di malam hari sekaligus sejumlah cara untuk menurunkan kadarnya.

Baca juga: 8 Buah yang Aman Dimakan Penderita Diabetes, Bisa Jaga Gula Darah Tetap Stabil

Gejala gula darah tinggi di malam hari

Dilansir dari Diatribe, gula darah tinggi di malam hari dapat diidentifikasi dari beberapa gejala. Berikut di antaranya:

  • Mulut terasa kering
  • Kualitas tidur buruk
  • Kepala terasa sakit
  • Merasa mual
  • Sering bangun dari tidur untuk minum air atau buang air kecil.

Baca juga: Waspadai Gejala Diabetes, Gangguan di 6 Bagian Tubuh Ini Bisa Menandakan Gula Darah Tinggi

Selain beberapa gejala yang sudah disebutkan, gula darah yang meningkat secara berlebihan atau hiperglikemia di malam maupun siang hari ditandai dengan gejala-gejala, seperti:

  • Merasa lemas
  • Mengalami sesak napas
  • Buang air kecil menjadi lebih sering dan berlebihan
  • Gangguan penglihatan
  • Rasa haus berlebihan
  • Bingung.

Adapun, kadar gula yang terlalu tinggi sebaiknya tidak dibiarkan karena berisiko bagi kesehatan.

Tidak terkontrolnya gula darah bisa menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah.

Baca juga: Gejala Gula Darah Rendah di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya

Pada gilirannya, kondisi tersebut memengaruhi fungsi ginjal, jantung, mata dan organ tubuh lainnya.

Sakit kepala adalah salah satu tanda meningkatnya gula darah di malam hari.freepik Sakit kepala adalah salah satu tanda meningkatnya gula darah di malam hari.

Penyebab gula darah naik di malam hari

Naiknya gula darah di malam hari erat kaitannya dengan gaya hidup.

Dilansir dari Very Well Health, berikut beberapa faktor yang menyebabkan lonjakan gula darah sebelum tidur:

  • Kondisi medis tertentu, seperti trauma yang memicu respons hipermmetabolik sehingga metabolisme menjadi cepat dan berdampak pada kenaikan gula darah.
  • Gangguan insulin, hormon yang dihasilkan pankreas untuk mengontrol gula darah dalam tubuh.
  • Stres memicu hormon kortisol yang berdampak pada penurunan sensitivitas insulin. Akibatnya, gula darah menjadi meningkat.
  • Kehamilan: gula darah pada wanita yang mengandung cenderung berfluktuasi dan mereka dapat terkena diabetes gestasional atau diabetes selama masa kehamilan.
  • Jarang berolahraga atau beraktivitas fisik.
  • Mengonsumsi camilan tinggi karbohidrat ketika malam hari atau sebelum tidur.

Cara menurunkan gula darah

Orang yang menyadari gula darahnya meningkat ketika malam hari perlu melakukan beberapa cara untuk menurunkan kadarnya.

Hal tersebut bisa dimulai sebelum tidur atau setelah bangun di pagi hari.

Dilansir dari Diatribe, berikut beberapa cara yang dapat dicoba:

  • Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga ketika pagi hari.
  • Menjalani puasa intermiten atau mengatur pola dan waktu makan supaya gula darah tetap terkontrol.
  • Sarapan ringan dapat membantu menjaga pagi agar gula darah tidak meningkat.

Baca juga: 7 Manfaat Beras Merah, Mengontrol Kadar Gula darah dan Berat Badan

Di sisi lain, Anda perlu memulai gaya hidup sehat untuk menghindarkan diri sendiri dari diabetes karena gula darah yang cenderung tidak terkontrol.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut cara-caranya:

  • Teratur menjalani tes gula darah dan kadar HbA1C
  • Menjaga berat badan
  • Hindari konsumsi alkohol
  • Tidak merokok
  • Beraktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari dengan intensitas sedang
  • Mengelola stres
  • Mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti 3-5 porsi buah dan sayuran dalam sehari
  • Kurangi asupan lemak jenuh, garam, dan gula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ramai soal Loker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Loker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Tren
Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Tren
Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Tren
Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Ikut Trial Test? Ini Jawaban FHCI

Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Ikut Trial Test? Ini Jawaban FHCI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com