Adapun Frank Hoogerbeets dan organisasinya mempercayai bahwa gempa bisa diprediksi sampai batas tertentu.
Walaupun prediksi yang benar-benar akurat tidak mungkin dilakukan.
Baca juga: Saat Gempa Turkiye Hancurkan Kastil Kuno Berumur 2.000 Tahun...
Sejumlah peneliti lain banyak yang membantah prediksi Hoogerbeets dan menilai teori yang disampaikannya tidak bisa diterima.
Dikutip dari Express, Ahli Geologi terkenal Bryan Gaensler menyebut, teori Hoogerbeets tak berguna.
"Cukup sederhana, penyelarasan planet tidak berdampak pada gempa bumi," kata dia memberikan tanggapannya.
Hal senada juga disampaikan oleh Penulis dan Geoscientist Roger Musson.
"Sebuah prediksi harus menyatakan waktu, tempat, dan besarnya. 'Cepat atau lambat' bukan merupakan waktu. Jadi dia tidak memprediksi gempa itu," kata Musson.
Adapun Survei Geologi AS (USGS) juga telah mengatakan bahwa gempa tak bisa diprediksi dan menyebut orang yang mengklaim bisa memprediksi gempa hanya membuat pernyataan palsu.
“Kami tidak tahu caranya, dan kami tidak berharap untuk mengetahui caranya kapan pun di masa mendatang. Ilmuwan USGS hanya dapat menghitung probabilitas bahwa gempa bumi yang signifikan akan terjadi di area tertentu dalam beberapa tahun," tulis USGS.
Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, 7.826 Orang Tewas, WHO Desak Pengiriman Bantuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.