Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia

Kompas.com - 07/02/2023, 20:50 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah mencatat, Maria Emilia Thomas Yusuf sebagai dokter perempuan pertama di Indonesia.

Wanita yang lebih dikenal dengan nama Marie Thomas itu lahir di Minahasa pada 17 Februari 1896 dari pasangan Adrian Thomas dan Nicolina Maramis.

Dikutip dari laman Kemendikbud, profesi ayahnya sebagai seorang tentara membuat Marie beserta saudaranya berpindah-pindah sekola.

Ia sempat mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) dan lulus pada 1911.

Untuk mewujudkan cita-citanya, Marie melanjutkan studinya ke sekolah kedokteran STOVIA setelah perempuan diizinkan mendaftar pada 1912.

Di STOVIA, ia merupakan satu-satunya perempuan dari 180 siswa.

Baca juga: Mengenal Husein Djajadiningrat, Doktor dan Guru Besar Pertama di Indonesia

Karenanya, Marie mendapat perhatian istimewa dan diizinkan tinggal di rumah warga sekitar, sementara siswa baru lainnya diwajibkan tinggal di asrama.

Marie pun lulus pada 1922 dengan nilai memuaskan dan menyandang gelar Indische Arts.

Kelulusannya pun menjadi pusat perhatian, karena menjadi dokter perempuan pertama di tanah air.

Pemerintah menugaskannya berdinas sebagai dokter pemerintah di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ), sekarang RS Cipto Mangunkusumo.

Sepanjang kariernya, ia dikenal sebagai spesialis bidang ginekologi dan kebidanan.

Marie juga termasuk salah satu dokter pertama yang terlibat dalam kebijakan mengontrol kelahiran bayi lewat metode kontrasepsi Intrauterine Device (IUD).

Pada 1950, ia mendirikan sekolah kebidanan di Bukittinggi.

Baca juga: Siti Baroroh Baried, Profesor Perempuan Pertama di Indonesia

Sekolah kebidanan tersebut menjadi yang pertama kali berdiri di Sumatera dan kedua di Indonesia.

Setelah lebih dari 40 tahun mengabdikan dirinya di dunia kedokteran, ia meninggal di usia 70 tahun akibat serangan jantung pada 1966.

Harian Kompas, 4 November 1966, memberitakan Marie Thomas saat itu menjabat sebagai Kepala RSU Bukittinggi.

Ia sebenarnya telah diberikan cuti selama sebulan, karena kondisi kesehatannya yang menurun. Namun, ia tidak mengindahkan nasihat rekan-rekannya.

Saat itu, Marie diketahui sudah 6 kali mengalami serangan jantung selama satu tahun belakangan.

Sehari sebelum meninggal, ia masih mengajar di sekolah bidan yang didirikannya meski dalam kondisi sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com