Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Balon Mata-mata Mengintai AS, Ini Sejarah Penggunaannya

Kompas.com - 07/02/2023, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini, publik Amerika Serikat dihebohkan dengan sebuah balon udara yang melayang di atas Montana.

Balon mata-mata yang diklaim milik China itu dicurigai telah terbang selama beberapa hari, menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.

Balon biasanya beroperasi pada ketinggian 24.000 meter – 37.000 meter, jauh di atas lalu lintas udara komersial.

Terlepas dari tujuan penggunaanya, balon mata-mata telah digunakan selama lebih dari satu abad.

Dikutip dari New York Times, Perancis tercatat sebagai pengguna balon pengintai pertama, yakni ketika Pertempuran Fleurus melawan pasukan Austria dan Belanda pada 1794.

Balon mata-mata juga digunakan pada tahun 1860-an, selama perang saudara Amerika Serikat antara tentara Konfederasi dan Union.

Baca juga: Imbas Balon Terbang, Perselisihan Diplomatik China-AS Kembali Keruh

Kedua pihak menggunakan balon udara untuk mengamati pergerakan pasukan. Ini merupakan upaya militer terorganisir pertama di AS yang menggunakan balon untuk observasi.

Union memiliki sumber daya balon yang lebih baik daripada Konfederasi, termasuk perahu tempat balon ditambatkan.

Balon mata-mata juga digunakan selama Perang Dunia I untuk membantu mengarahkan tembakan artileri, melihat pergerakan pasukan, dan mencatat posisi musuh.

Akibatnya, balon udara menjadi sasaran berharga musuh. Beberapa penggunaan pesawat paling awal bahkan memiliki misi untuk menghancurkannya.

Bukan dengan kamera, pengamatan itu dilakukan oleh seseorang yang berada di atas balon. Karenanya, parasut sutra dipasang di sisi keranjang balon.

Jika balon menjadi sasaran musuh, ia akan melompati sisi keranjang dan keluar bersama parasut.

Baca juga: Balon Korea Utara Sempat Terlihat Terbang di Atas Korea Selatan

Pada Perang Dunia II, Jepang bahkan mengirim 9.000 balon berisi bom ke AS.

Dari November 1944 hingga April 1945, Jepang meluncurkan balon-balon berisi bom untuk menempuh jarak lebih dari 6.000 mil melintasi Samudra Pasifik ke Amerika Serikat.

Di Eropa, orang Amerika menggunakan balon udara tanpa tali yang disebut K-Ships untuk observasi dan dalam beberapa kasus untuk serangan.

Pada abad ini, balon pengintai dilengkapi dengan kamera video dan sensor.

Balon mata-mata AS, misalnya, memiliki kamera video inframerah berwarna yang dikenal sebagai aerostat dan beroperasi selama perang Afghanistan.

Balon helium pertama kali digunakan di Irak pada tahun 2004 dan juga telah digunakan untuk memantau perbatasan selatan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com