KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, jumlah korban gempa di Turkiye dan Suriah bisa melebihi 20.000 orang.
Apalagi, suhu dingin memhambat upaya penyelamatan para korban.
Saat ini, misi penyelamatan internasional bergegas ke kedua negara dan bekerja sepanjang hari untuk menemukan korban selamat.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Kota Nurdagi di Patahan Anatolia Timur pada Senin (6/1/2023) sekitar pukul 04.00 pagi.
Gempa menyebar ke arah timur laut, membawa kehancuran ke Turkiye tengah dan Suriah.
Ini merupakan kekuatan yang sama dengan gempa 1939 yang menewaskan sekitar 30.000 orang di timur laut Turkiye.
Dikutip dari Aljazeera, para ahli mengatakan bahwa beberapa faktor telah memperparah gempa, termasuk kualitas bangunan yang buruk.
Baca juga: Daftar Gempa Paling Mematikan Sepanjang Masa, Ada Gempa Turkiye?
"Salah satu alasan mengapa jumlah korban begitu tinggi adalah kualitas bangunan yang buruk," kata ahli dari Kandilli Observatory and Earthquake Research Institute Universitas Bogazici Istanbul, Mustafa Erdik.
Dalam Strategi dan Rencana Aksi Gempa Nasional Turkiye untuk 2012 hingga 2023, dijelaskan dampak migrasi besar-besaran dan cepat selama tahun 1950-an menyebabkan pembangunan kota yang masif dan tidak diawasi dengan baik.
Hal ini membuat kota-kota sangat rentan terhadap bencana alam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.